WNI Kembali Jadi Korban Penembakan di Amerika Serikat

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 10 November 2022
WNI Kembali Jadi Korban Penembakan di Amerika Serikat

Ilustrasi penembakan. (Foto: MP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Warga negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban tewas penembakan di Amerika Serikat (AS). WNI berjenis kelamin pria ini menjadi korban tewas penembakan di Westmoreland County, Pennsylvania, AS.

Awalnya, beredar kabar seorang tersangka ditahan setelah seseorang ditemukan ditembak dan dibunuh di tempat parkir pusat perbelanjaan di Westmoreland County pada Sabtu (5/11).

Baca Juga:

WNI jadi Korban Penembakan di Texas, Dubes AS Pastikan Otoritas Lokal Lakukan Investigasi

Kemudian, berdasarkan kabar tersebut, korban penembakan AS itu adalah seorang WNI. Saat dimintai konfirmasi pada Kamis (10/11), Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Oki Yanuar, membenarkan jika korban penembakan tersebut adalah seorang warga Indonesia.

Terkait identitas korban, Oki tak bisa memberi tahu dengan alasan melindungi privasi atas permintaan pihak keluarga. KJRI New York juga tak bisa menjelaskan terkait kasus yang terjadi karena masih menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang setempat.

“Polisi masih ongoing investigation. Kami juga menunggu hasilnya,” ucap dia saat dihubungi.
Yang pasti, kata dia, KJRI New York kini tengah mencoba membantu pihak keluarga untuk memulangkan jenazah ke Indonesia secepat mungkin.

Sebagaimana dilansir dari CBS News, Kantor Kejaksaan Distrik Westmoreland County, sebelumnya mengatakan bahwa satu orang telah ditahan atas insiden penembakan di luar toko Lowe's Home Improvement di pusat perbelanjaan Rostraver Square, Pennsylvania. Mereka menyebut, penyelidikan sementara menunjukkan ini adalah serangan yang terisolasi dan ditargetkan pada korban.

Baca Juga:

Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI Korban Penembakan di Texas

Layanan Darurat Westmoreland County 911 mengatakan kepada media lokal KDKA bahwa petugas pertama dipanggil ke tempat kejadian pada Sabtu pukul 19.20 waktu setempat.

"Pada saat ini, saya benar-benar tidak ingin berkomentar terlalu banyak tentang penyelidikan karena kami baru saja menerima beberapa informasi terbaru, terutama (tentang) penyelidikan itu sendiri," kata Kepala Polisi Rostraver, John Christner ketika itu.

Sebelumnya, pada bulan lalu ada Novita Kurnia Putri alias Vita Brazil yang menjadi korban tewas dalam serangan salah sasaran di San Antonio, Bexar County, Texas, AS. (*)

Baca Juga:

WNI Jadi Korban Berondong Peluru di Texas AS, Jenazah Akan Dibawa ke Jateng

#Penembakan #WNI #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan
Rekan-rekan korban yang mendengar letusan senjata tersebut segera melompat keluar dari traktor
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan
Indonesia
Ancaman Topan Matmo di Hong Kong dan Makau, WNI Diminta Tunda Perjalanan hingga Cari Tempat Perlindungan
KJRI Hong Kong menegaskan pentingnya bagi masyarakat Indonesia di Makau untuk mengutamakan keselamatan serta mematuhi seluruh imbauan dan protokol keamanan yang diberlakukan oleh otoritas setempat.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
Ancaman Topan Matmo di Hong Kong dan Makau, WNI Diminta Tunda Perjalanan hingga Cari Tempat Perlindungan
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Indonesia
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Setidaknya sampai Rabu (1/10) malam sesuai yang disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha
Frengky Aruan - Kamis, 02 Oktober 2025
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Bagikan