Waspada Maraknya 'Phising' di Tengah Pandemi


Kominfo dan Kemendikbud imbau masyarakat untuk waspada terhadap phising (Foto: pixabay/b_a)
DI tengah maraknya phising atau kejahatan online dalam bentuk penipuan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Siberkreasi dan Facebook menggelar literasi digital guna memberikan pemahaman soal bahaya phising.
Pada kegiatan bertajuk "Siberkreasi Hangout Online: Waspada Phising dengan Iming-iming", turut hadir Nur Fitriana selaku Pengembang Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai narasumber.
Baca Juga:

Fitriana mengatakan, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dengan segala akses kemudahan dalam menggunakan internet, membuat tindakan phising kerap terjadi.
"Dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi agar masyarakat tidak mudah terlena dalam memberikan informasi data di dunia siber ini," tutur Nur Fitriana, seperti yang dilansir dari laman Antara.
Phising sendiri sudah tak asing lagi di telinga masyarat Tanah Air. Sedikit informasi, Phising merupakan tindakan merperoleh informasi pribadi seperti KTP pengguna, PIN, nomor rekening bank hingga kartu kredit dengan cara yang melanggar hukum.
Baca Juga:
Terdapat 'Celah' Pada Tiktok yang Bisa dimanfaatkan oleh Peretas
Informasi yang bersifat pribadi itu biasanya digunakan pihak tidak bertanggung jawab, untuk mengakses rekening, kemudian melakukan penipuan kartu kredit, hingga memandu korban melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah menggiurkan.
Karena saat ini semua kegiatan termasuk pendidik dilakukan secara online, menurut Nur Fitriana hal itu bisa menjadi lahan empuk bagi para pelaku phising.
"Mereka menyasar orangtua, siswa bahkan guru yang masih minim dengan literasi digital. Kebanyakan mereka tergiur akan iming-iming hadiah, berupa kuota gratis atau potongan belanja online, Sehingga tanpa sadar mereka masuk ke situs-situs palsu dan memberikan data pribadi, yang mana merupakan salah satu modus dari phising ini," Jelas Nur.

Maraknya kasus kejahatan online phising, juga disebabkan minimnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang hal itu. Alhasil, kerap kali masyarakat terjebak dengan tampilan situs palsu yang mirip situs resmi, atau dengan iming-iming hadiah uang yang menggiurkan.
Terkait hal tersebut, Dessy Sukendar selaku Policy Program Manager Facebook Indonesia, telah mengeluarkan berbagai kebijakan, untuk menghindari para pengguna menjadi korban phising.
"Facebook, Instagram serta WhatsApp, kita sering memperbarui fitur-fitur yang membantu pengguna untuk tetap aman bersosial media. Facebook selalu mengecek secara teratur guna memastikan tidak ada akun-akun palsu yang melakukan tindakan phishing ini," papar Dessy.
Lebih lanjut Dess menambahkan "Facebook dan Instagram juga memiliki fitur keamanan, seperti halnya email from Instagram atau email from Facabook yang memastikan pengguna email resmi yang dikirimkan oleh platform."
Di samping itu, Martin Anugrah selaku konten kreator Siberkreasi dan Cameo Project menuturkan bahwa phising biasanya kerap terjadi tanpa disadari.
Martin menjelaskan bahwa phising kerap terjadi di grup-grup chatting seperti WhatsApp. Seperti pengiriman pesan berantai ke 10 orang bisa dapat hadiah. Padahal, dengan mengirimkan pesan itu tanpa kamu sadari kamu sudah menjadi pelaku phising.
Sebagai Gerakan Nasional Literasi Digital yang mendukung dan menyebarkan konten positif, siberkreasi menilai masyarakat seharusnya mendapat informasi yang tepat, untuk meminimalisasi tindak kejahatan siber seperti phising. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Hasil AFC Champions League Two: Persib Gigit Jari, Kemenangan di Depan Mata Harus Sirna Kontra Lion City Sailors

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Muhamad Qodari Resmi Jabat Kepala Staf Kepresidenan, Erick Thohir Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
