Malware dan Peretas Mengancam di Balik Aplikasi Kencan


Malware dan peretas mengancam para pengguna aplikasi kencan (Foto: pixabay/amrothman)
SEJUMLAH orang yang bingung mencari teman atau pasangan di kehidupan nyata, mereka memutuskan untuk mencarinya melalui aplikasi kencan. Namun, untuk kamu yang kerap menggunakan aplikasi kencan patut waspada.
Seperti yang dilansir dari laman Gizmodo, dibalik aplikasi kencan terdapat ancaman malware serta peretas. Risikonya adlah, ancaman data pribadimu, atau privasi data pengguna.
Baca Juga:
Sukses Dapat Jodoh via Aplikasi Kencan Online dengan Tips Ini
Hal tersebut pernah terjadi di awal tahun 2020 lalu, yakni ada sekitar 70 ribu foto perempuan pengguna tinder, disebar luas di forum kejahatan siber.
Kejadian tersebut tentunya sangat merugikan pengguna. Baik dalam segi pelanggaran privasi, hingga ancaman kejahatan yang bisa datang pada si pengguna. Saat itu kabarnya terdapat hampir 16 ribu foto para pengguna tinder beredar pada sebuah situs pertukaran malware.

Menurut Aaron Devera, peneliti Cybersecurity White Ops, data seperti itu biasanya menarik para penipu, untuk digunakan sebagai koleksi akun palsu dalam meyakinkan korban di platform lainnya.
Aaron menjelaskan, para stalker biasanya menggunakan cara yang lebih tertarget, sebagai upaya menambah koleksi data yang digunakan secara individu.
Kepada Gizmodo Devera mengungkapkan, bahwa foto-foto tersebut dikaitkan dengan file teks berisi sekitar 16.000 pengguna Tinder. Langkah awal untuk melindungi privasi pengguna Tinder, yakni mengubah kata sandi akun.
Aplikasi sejenis Tinder dapat menjadi pintu masuk malware yang dapat mengancam keamanan negara. Hal tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya.
Ada sebuah malware kiriman sel militan Hamas dari Palestina, yang berhasil menyusup ke sejumlah ponsel milik tentara Israel Defence Force (IDF). Malware itu menyusup lewat aplikasi kencan di ponsel Android.
Baca Juga:
10 Aplikasi Kencan Diinstal, Bukti 'Menggila' Cari Jodoh di Tengah Pandemi

Kabarnya, aplikasi itu bisa menyusup ke Google Play Store versi Israel, kemudian dapat mencuri data korban hingga informasi penting dari ponsel korbannya. Seperti halnya bisa mengakses foto, lokasi, kontak, data, kamera hingga mikrofon.
Ada sekitar 100 tentara yang mengunduh aplikasi tersebut, dan tertipu oleh militan Hamas yang menyamar sebagai laki-laki atau perempuan dengan foto yang menarik.
Menurut IDF, untungnya infeksi malware itu telah mereka sadari sebelum ada dampak yang signifikan. IDF menamai operasi untuk mengatasi malware itu dengan sebutan 'Operation Broken Heart'.
Selain itu, aksi kejahatan dengan media sosial atau aplikasi kencan pun kerap disebut sebagai 'honey trap'. Yakni memanfaatkan profil media sosial dengan foto yang menarik lawan jenis untuk mendekati korban, lalu dibujuk untuk menginstal aplikasi yang berisi malware. (Ryn)
Baca Juga:
Pakistan Blokir Tinder dan Sejumlah Aplikasi Kencan, Ini Penyebabnya
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Meluncur, Bawa Dimensity 9500 hingga Baterai 7.500mAh

Xiaomi 18 Mulai Digarap, Tetap Bawa 'Magic Back Screen' dan Rilis Tahun Depan

OPPO Find X9 Bakal Jadi HP eSIM Pertama yang Meluncur di Tiongkok

Xiaomi Konfirmasi Tetap Bawa 'Magic Back Screen' di HP Flagship Berikutnya

Siap Diproduksi 2026, Apple Pangkas Harga Engsel iPhone Fold
