MENGAITKAN nomor telepon kamu dengan layanan dan aplikasi online bisa berbahaya. Namun, terkadang beberapa layanan memang membutuhkannya.
Alasan berbahaya adalah, karena bila terjadi pelanggaran data, nomor telepon dapat bocor ke 'alam liar', yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan jahat atau pelecehan.
Baca Juga:
Seperti yang dilansir dari laman ubergizmo. Faktanya, TikTok tampak hampir mengalami masalah. Karena, menurut peneliti keamanan di Check Point Research, mereka menemukan kelemahan keamanan yang serius yang memungkinkan penyerang mencuri data pengguna. Seperti nomor telepon, melalui fitur di TikTok disebut "Friend Finder".

Menurut para peneliti dari Check Point Research, "Kerentanan tersebut memungkinkan penyerang membangun basis data detail pengguna dan nomor telepon masing-masing. Penyerang dengan tingkat informasi sensitif seperti itu dapat melakukan berbagai aktivitas berbahaya, seperti phishing tombak atau tindakan kriminal lainnya."
Karena hal itu, peneliti memberikan beberapa pesan untuk pengguna, agar akunnya tetap aman dan terhindar dari tindak peretasan.
"Pesan kami untuk pengguna TikTok adalah untuk membagikan data pribadi kamu seminimal mungkin. Perbarui OS dan aplikasi Anda ke versi terbaru," tambah peneliti tersebut.
TikTok sejak itu memperbaiki kekurangannya, untungnya, dan pada saat ini sepertinya tidak dieksploitasi, setidaknya tidak sepengetahuan peneliti tersebut.
Baca Juga:
Viral di TikTok, Terry Hadirkan Lagu 'Di Persimpangan Dilema' Versi Remix
Sementara itu, kami telah melihat bagaimana jenis kebocoran ini bisa berbahaya, di mana baru-baru ini ditemukan bahwa bot Telegram menjual lebih dari 500 juta nomor telepon yang dicuri dari Facebook pada tahun 2019.

Selain keamanan data pribadi pengguna, baru-baru ini negara Italia membuat kebijakan baru untuk menggunakan TikTok. The Guardian melaporkan otoritas perlindungan data (DPA) Italia telah memblokir TikTok untuk pengguna yang usianya tidak dapat diverifikasi.
Larangan tersebut muncul setelah perempuan berusia 10 tahun diduga tewas akibat tidak sengaja tersedak saat mengikuti tantangan TikTok 'blackout' saat menggunakan aplikasi tersebut.
Para pejabat mengatakan terlalu mudah bagi anak-anak di bawah 13 tahun untuk mendaftar menggunakan tanggal lahir palsu. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan yang longgar menarik anak tersebut ke dalam layanan TikTok dan mengorbankan nyawanya. (Ryn)
Baca Juga: