WALI Band selalu menyambut bulan Ramadan dengan lagu-lagu terbaru bertemakan religius. Kali ini sekaligus merayakan 15 tahun berjalan di industri musik Indonesia, Wali kembali merilis sebuah single berjudul Qodarullah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, single ini menjadi spesial karena juga dipasang sebagai theme song (lagu latar) sineteron ‘Amanah Wali’ 7 yang tayang di RCTI selama Ramadan.
Baca juga:
Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali, mengatakan ia dan rekan-rekannya belum pernah menyentuh tema terkait Qodarullah selama membuat single-single religi untuk band-nya sejak 2009.
“Sebenarnya tema ini berbasis kepada cerita yang ada di Amanah Wali 7, karena semuanya tentang takdir, tentang qodarullah, dan kebetulan kita juga belum pernah membuat lagu dengan tema tentang takdir, ” jelas Apoy dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Jumat (24/3).
Bisa dipastikan, single Qodarullah dengan tema sentral terkait ‘ketetapan Allah SWT’ itu akan mengisi keseharian umat Islam di bulan Ramadan ini. Kata Qodarullah berasal dari bahasa Arab secara semantik berarti ketetapan/ hukum/ perintah/ kehendak Allah SWT. Sementara secara istilah, ungkapan tersebut memiliki arti takdir atau keputusan Allah SWT.
“Karena kalau memang kita buat lagu yang ‘tidak berisik’, rasanya sulit untuk membangunkan orang terutama saat sahur, telinga kurang terganggu. Maksud ‘berisik”’ lagu ini supaya kebangun dengan lagu yang semangat ceria untuk prosesi sahur, ” lanjut Apoy.
Baca juga:
Tompi Aransemen Ulang Lagu Bimbo Sambut Ramadan
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam lagunya, Wali mencoba membuka kesadaran pendengarnya bahwa manusia diciptakan sama. Meski demikian, takdir setiap orang di atas bumi berbeda-beda. Susah, senang, menang-kalah, sudah Qodarullah.
Pada single Qodarullah, Wali memasukkan pola-pola musik yang kurang lebih sama. Tentu saja, secara keseluruhan, tema dan musik single religi Qodarullah memiliki keterikatan dengan cerita ‘Amanah Wali’ 7.
“Konsep musik Qodarullah’ kita sesuaikan juga dengan tema dan liriknya. Bagian depannya kita bikin secara ‘loop’ tapi berbau Ramadan atau Takbiran. Sebenarnya kita mau memasukkan kemeriahan Ramadan seperti ‘Allahu Akbar’, tapi kebanyakan. Jadi ya sudahlah, kita masukkan bunyi beduk tapi fuuristik, ” tutup Apoy. (far)
Baca juga: