Universitas Brawijaya Dukung Pembentukan Ekosistem Pertanian untuk Anak Muda

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Minggu, 12 Februari 2023
Universitas Brawijaya Dukung Pembentukan Ekosistem Pertanian untuk Anak Muda

Masa depan pangan Indonesia berada dalam posisi rawan jika semakin sedikit anak muda terjun ke sektor pertanian. (Foto: Pxels/Archie Binamira)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEMUDA jadi petani? Apa bisa? Jawabnya, bisa. Masalahnya adalah, mau atau tidak mau.

Masa depan pangan Indonesia berada dalam posisi rawan jika semakin sedikit anak muda terjun ke sektor pertanian.

Menurut Presiden Jokowi, pada 2021, kebanyakan petani Indonesia, 71 persennya, telah berusia 45 tahun. Jika semakin sedikit anak muda yang ingin jadi petani, semakin rawan pula ketahanan pangan Indonesia ke depan.

Karena itulah Presiden Jokowi mendukung inisiatif Kementerian Pertanian terkait pelatihan petani milenial. Inisiatif ini beroleh dukungan pula dari civitas academica Universitas Brawijaya lewat program Kuliah Kerja Nyata mahasiswanya.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 14 Fakultas Vokasi Universitas mengadakan acara sosialisasi bertajuk “Pengelolaan Tanah dan Praktik Eco Enzyme” di Balai Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang, pada Sabtu (4/2).

Tak mudah untuk jadi petani. Selain perlu dukungan dari kebijakan negara, anak muda wajib memahami keilmuan terkait. Di titik inilah sosialisasi seperti ini dipandang penting.

Baca juga:

Peran Agritech Memperkuat Ekosistem Pertanian

petani muda
Dr. Moch. Syamsul Hadi menjelaskan bahwa kita harus memahami lingkungan pertanian kita (Foto: Irfan Islami/Universitas Brawijaya)

Sosialisasi melibatkan pemangku desa dan para dosen Universitas Brawijaya. Antara lain Kepala Dusun Jatimulyo, Munir; Dosen Pembimbing Lapangan KKN, Muhammad Irfan Islami; instruktur sosialisasi, Dr. Moch. Syamsul Hadi; Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Arie Srihardyastutie; dan Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya.

Jumlah peserta sebanyak 20 petani muda yang tergabung dalam kelompok Taruna Tani Dusun Jatimulyo. Peserta memaparkan kendala yang mereka hadapi di dusun mereka, yaitu kualitas tanah.

Dr. Moch. Syamsul Hadi menjelaskan bahwa kita harus memahami lingkungan pertanian kita, unsur-unsur kimia, biologi, dan fisika secara sama baiknya.

Praktik pertanian yang tidak seimbang hanya akan mendegradasi kualitas tanah. Ketergantungan pada pupuk kimia tidak akan membuat tanah menjadi lebih produktif.

“Padahal tidak pada semua kondisi lahan pertanian, kita harus jor-joran memberikan pupuk kimia ataupun racun kimia; karena bisa jadi hal tersebut malah membunuh organisme baik bagi tanaman kira”, tandas Syamsul.

Syamsul menyarankan agar kelompok tani menguji sampel tanah pertaniannya secara bersama agar mengetahui secara pasti komposisi kandungan tanah yang mereka miliki.

Baca juga:

Inovasi Pertanian, Bayer Fokus pada Hasil Panen Ramah Lingkungan

petani muda
Materi dan praktik pembuatan Eco Enzyme untuk meningkatkan kualitas tanah dan kualitas tumbuh tanaman.(Foto: Irfan Islami/Universitas Brawijaya)

Syamsul berjanji bahwa pihak UB akan membantu uji lab ini agar petani kelompok tani Dusun Jatimulyo mengetahui strategi yang tepat untuk mengembalikan kualitas tanah mereka.

Pembicara lain, Dr. Arie Srihardyastutie, memberikan materi dan praktik pembuatan Eco Enzyme untuk meningkatkan kualitas tanah dan kualitas tumbuh tanaman.

Eco Enzyme adalah hasil fermentasi limbah sampah organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula aren, gula merah, atau gula tebu), dan air.

Arie mengatakan bahwa penerapan Eco Enzyme pada pertanian sudah marak di luar negeri (Thailand) dan dalam negeri (Bali). “Meskipun kita memanfaatkan sisa-sisa limbah sayuran dan buah-buahan rumah tangga, namun hasilnya telah teruji sangat efektif bagi pertanian di dalam maupun luar negeri,” kata Arie.

Irfan Islami dalam keterangan tertulisnya kepada Merahputih.com, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk dukungan mahasiswa dan kampus kepada program pemerintah desa dan dusun untuk meningkatkan program ketahanan pangan desa Jatiguwi.

"Melalui penyediaan pupuk organik padat dan cair, kebun pembibitan, dan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang dilakukan oleh para petani muda," sebut Irfan.

Irfan berharap sosialisasi Pengelolaan Tanah dan Praktik Eco Enzyme di Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi ini mampu mendatangkan wawasan baru bagi para petani muda, khususnya di Desa Jatiguwi

Dari situ, petani muda dapat berlanjut menerapkan ke praktik pertanian yang mandiri dan berkelanjutan. (dru)

Baca juga:

Gandeng Microsoft, Produsen Benih Siap Dukung Sistem Pertanian Berbasis Data

#Pertanian #Anak Muda
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Hari Tani Nsional jadi momentum penting untuk menegaskan kembali cita-cita UUPA 1960.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Indonesia
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Banyak petani awalnya ragu bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Indonesia
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan pangan merupakan soal kemanusiaan sekaligus kedaulatan bangsa.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Indonesia
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Program kewirausahaan petani muda dan pendidikan pertanian perlu diperluas.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Indonesia
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Hal itu sebagai wujud perhatian langsung Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Palestina, sekaligus kontribusi Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan pangan rakyat Palestina.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Indonesia
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Indonesia
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Bagikan