MEMASUKI kuartal kedua 2022, Indonesia mengalami masa pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Sebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi salah satu peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga menjadikan sektor ini sebagai prospek investasi.
Sektor pertanian hingga kini masih menjadi pilar utama dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya para petani. Data Badan Pusat Statistik 2020 menunjukkan 46,30 persen dari sumber penghasilan utama jumlah rumah tangga masih tergolong miskin di Indonesia, sebagian besar ternyata berasal dari sektor pertanian.
Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan agricultural technology (agritech) Eratani ambil bagian memutus mata rantai kemiskinan dengan pengembangan aplikasi untuk menjawab kebutuhan para petani, seperti kemudahan akses modal, edukasi pengolahan lahan, sarana produksi pertanian, dan pengelolaan hasil panen. Kepercayaan terhadap ikhtiar tersebut terjawab denga sokongan pendanaan awal sebesar Rp 23 miliar terhadap terobosan Eratani.
Baca juga:
Maksimalkan Lahan Kampung untuk Pertanian, Mentan Beri Gibran Alsintan Rp 1,7 Miliar

Sokongan tersebut akan digunakan agritech nan fokus pada seluruh proses pertanian, mulai dari hulu (stream) hingga hilir (downstream) untuk membangun ekosistem dan supply chain guna memperkuat ekspansi dan penetrasi di seluruh penjuru pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
"Dari awal kami hadir di Indonesia, terus berusaha menjawab kebutuhan petani Indonesia, serta membantu melewati tantangan dihadapi para petani. Salah satunya adalah fokus untuk memberikan kemudahan akses pada seluruh proses di dalam industri pertanian, dari hulu ke hilir," kata CEO & Founder Eratani Andrew Soeherman, dalam siaran pers resminya, Kamis (2/6).
Baca juga:
Sektor Pertanian Jawa Barat Diharapkan Tidak Kena Refocusing Anggaran

Saat ini, pihaknya memiliki lebih dari lima ribu petani binaan tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setiap petani tergabung dalam program binaan dapat menikmati berbagai layanan mulai dari kemudahan akses pada pembiayaan, kebutuhan saran produksi pertanian, hingga pengelolaan hasil panen.
"Menjadi mitra terbaik petani nusantara adalah tujuan utama kami saat ini. Itulah sebabnya kami terus membangun dan memajukan ekosistem pertanian dengan digitalisasi dan transparansi di setiap prosesnya," kata Andrew.
Andrew berharap pihaknya ingin lebih banyak berkolaborasi dengan badan usaha pangan guna meningkatkan ketahanan pangan nasional, dan membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian. (and)
Baca juga:
ITB Kembangkan Budidaya Tomat dan Lebah di Pertanian Terintegrasi