Kesehatan

Tips Atasi Rasa Nyeri pada Tulang Belakang dan Area Lutut

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 06 September 2022
Tips Atasi Rasa Nyeri pada Tulang Belakang dan Area Lutut

Nyeri bisa diatasi di rumah atau bisa jadi pertanda penyakit serius. (Foto: Unsplash/Sasun Bughdaryan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

NYERI tulang belakang serta nyeri pada area lutut merupakan masalah umum yang banyak dialami oleh orang dewasa. Namun, sebaiknya kamu tidak abai dalam menanggapinya, demikian menurut dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, FIPP, CIPS, selaku dokter bedah anastesi, seperti yang dilansir Antara, Senin (5/9).

"Nyeri pada tulang belakang dan lutut merupakan masalah umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Masalah tersebut juga dapat muncul akibat aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Namun, Ketut mengatakan bukan berarti rasa nyeri yang muncul itu bisa kamu tidak gubris begitu saja. Terlebih, nyeri juga dapat menjadi indikasi munculnya penyakit tertentu. Oleh karena itu, jika kamu mengalami rasa nyeri yang berkepanjangan dalam waktu lama, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga:

Waspadai Endometriosis, Jangan Remehkan Nyeri Haid

Salah satu masalah yang berkaitan dengan rasa nyeri di area tulang belakang hingga lutut adalah saraf terjepit, tumor, hingga osteoporosis atau pengapuran tulang. Agar dapat membedakan nyeri yang bahaya dan tidak serta cara penanganannya, simak penjelasannya berikut ini.

Nyeri akibat aktivitas sehari-hari

Nyeri akibat aktivitas sehari-hari normal. (Foto: Unsplash/Volha Flaxeco)

Sebagian besar kasus nyeri terjadi akibat adanya aktivitas fisik yang berat, dan nyeri tersebut biasanya tidak berbahaya. Gejala nyeri akibat aktivitas sehari-hari meliputi nyeri biasanya datang di salah satu sisi tubuh saja, dapat ditunjuk lokasinya. Kemudian, rasa sakit/nyeri yang muncul biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Nyeri yang mengindikasikan penyakit berbahaya

Nyeri berkepanjangan tanda penyakit berbahaya. (Foto: Unsplash/Adrian Swancar)

Ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan rasa nyeri yang berbahaya pada tubuh, di antaranya seperti nyeri muncul cenderung lama dan berkepanjangan serta nyeri terasa menjalar ke area lain, misalnya dari pinggang ke kaki. Kemudian, nyeri yang mengindikasi adanya penyakit adalah disertai dengan gejala lain, seperti pusing, mual, hingga penurunan berat badan.

Baca juga:

Redakan Nyeri Persendian dengan Rempah-Rempah Indonesia

Pengobatan untuk atasi rasa nyeri tulang belakang dan lutut

Temui dokter bila merasakan nyeri berkepanjangan. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Untuk mengobati rasa nyeri tulang belakang dan lutut, pasien juga dapat mengatasinya dengan terapi yang bisa dilakukan di rumah. Menurut Ketut, salah satu cara pengobatan nyeri yang dapat dilakukan pasien di rumah adalah dengan cara RICE.

RICE adalah Rest atau dengan cara mengistirahatkan otot yang terasa nyeri, Ice atau kompres dengan es batu pada area nyeri, Compress atau bebat dengan perban atau kain elastis, Elevate yakni posisikan area nyeri lebih tinggi saat duduk atau berbaring.

Namun, selain itu pasien juga dapat melakukan pengobatan dengan bantuan medis. Umumnya, hal ini diperlukan untuk pasien yang mengalami nyeri berkepanjangan atau kronis. Dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan, dokter dapat membantu mengidentifikasi masalah hingga melakukan pengobatan atau tindakan terapi yang tepat. (waf)

Baca juga:

4 Cara Ampuh Cegah Nyeri Otot

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan