Kesehatan

Tips Agar Tubuh Bugar Setelah Libur Lebaran

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 17 Mei 2021
Tips Agar Tubuh Bugar Setelah Libur Lebaran

Begiti agar sehat usai libur Lebaran. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETELAH menjalani sebulan puasa, kemudian libur lebaran, ada baiknya mempersiapkan diri untuk kembali beraktivitas kerja. Perlu diketahui, pola tidur sepanjang Ramadan umumnya berubah mengikuti rutinitas puasa. Orang harus bangun dini hari untuk beribadah dan santap sahur, tidur lebih malam, dan istirahat saat siang.

Setelah lebaran, siklus tidur berangsur-angsur kembali ke pola normal. Sayangnya, masa transisi ini seringkali menimbulkan masalah sulit tidur bagi sebagian orang. Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN menjelaskan, tubuh setidaknya memerlukan waktu beberapa hari agar siap menjalani pola tidur normal setelah puasa.

Baca juga:

Sering Minta Maaf Tidak Baik untuk Hubungan

“Perubahan pola tidur harus diperhatikan, karena jika tidak baik jelas akan mengganggu ritme sirkadian yang mengatur sistem biologis tubuh,” jelasnya di Kampus V Unpas, Jalan Sumatera No 41, Bandung, baru-baru ini.

Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN. (Foto: Humas Unpas)
Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN. (Foto: Humas Unpas)

Untuk membiasakannya, aktivitas dapat dipadatkan pada pagi hari hingga pukul 12 siang. Setelah salat zuhur, menyisipkan tidur siang minimal 20 menit untuk mengistirahatkan tubuh dan mengembalikan energi.

“Grafik tubuh akan naik sampai pukul 12 siang. Di kedokteran, ada istilah cat nap, seperti tidur kucing, minimal 20 menit tapi saat bangun tubuh akan lebih segar. Pada jam ini, jantung dan paru-paru bekerja maksimal, sehingga diperlukan istirahat,” ujarnya.

Baca juga:

Modus Mohon Maaf Lahir Batin Tertuju Gebetan Biar Jadian

Ia menambahkan, waktu istirahat manusia sebenarnya sudah diatur dalam Islam. Dengan salat zuhur 4 rakaat secara berjamaah, maka akan menghilangkan efek negatif yang dapat membuat tubuh lebih bugar.

“Salat berjamaah akan membangun lebih banyak energi dan menjadikan tubuh lebih segar. Jadi, salat dulu, lalu istirahat sebentar, makan siang, berikutnya energi kita akan pulih kembali. Produktivitas pun lebih meningkat,” terang dr. Trias.

Atur pola tidur kembali. (Foto: Pixabay/cuncon)
Atur pola tidur kembali. (Foto: Pixabay/cuncon)

Adapun waktu tidur saat malam hari disesuaikan dengan kebutuhan usia. Normalnya, tidur malam cukup 8 jam. Memasuki pukul 10 malam, hormon melatonin yang berperan mengatur pola tidur sudah mulai bekerja.

“Usahakan pukul 9 atau 10 malam itu sudah tidur. Bagi yang sering insomnia, jangan dibiasakan tidur dalam keadaan lampu menyala atau terlalu banyak cahaya, karena akan mengganggu sistem hormonal,” imbuhnya.

Selain hal-hal tadi, dr. Trias juga menyarankan untuk tidak makan di atas pukul 7 malam agar tidak membebani pencernaan. Dengan demikian, tidur akan terasa lebih ringan. (Imanha/Jawa Barat)

Baca juga:

Merawat Kabin Mobil Setelah Libur Lebaran Mudah

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan