Relasi

Sering Minta Maaf Tidak Baik untuk Hubungan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 16 Mei 2021
Sering Minta Maaf Tidak Baik untuk Hubungan
Jangan selalu minta maaf. (Foto: Unsplash/Brett Jordan)

WAJAHNYA betul-betul cemberut. Kamu kebingungan karena tiba-tiba senyumnya hilang seketika. Pas kamu ingat-ingat, kayaknya tak ada yang salah pada dirimu. Memang betul, kamu tidak melakukan kesalahan apapun terhadap pasangan kamu.

Dia ngambek bisa banyak faktornya. Contohnya, dia mendadak bete gegara dia sadar salah outfit pas jalan sama kamu. Makanya, jangan langsung ketakutan dan buru-buru minta maaf pas mood dia tiba-tiba berubah drastis.

Baca juga:

Modus Mohon Maaf Lahir Batin Tertuju Gebetan Biar Jadian

Menurut laman brides.com, kebanyakan pria atau perempuan minta maaf kepada pasangannya saat masalah pada hubungan terjadi. Padahal, terus-terusan minta maaf tidak baik untuk keharmonisan hubungan. Minta maaf seperti ini disebut minta maaf 'palsu', yang artinya kamu sebenarnya tidak sungguh-sungguh mengucapkannya.

Dia ngambek tidak selalu karena kamu salah. (Foto: Unsplash/OSPAN ALI)

Minta maaf 'palsu' terjadi karena berbagai macam alasan. Misalnya kamu malas memulai pertengkaran. Jadi daripada urusan merembet kemana-mana, kamu memilih jalan mengalah dengan cara meminta maaf.

Alasan lainnya, kamu minta maaf karena tidak tahu harus berkata apalagi. Kalau kamu begini, boleh jadi kamu tidak kreatif dalam menyelesaikan konflik hubungan. Masih banyak cara lain yang lebih relevan kamu lakukan pas dia ngambek atau marah. Sederhananya, kenapa tidak kamu ademkan hatinya biar amarahnya mereda.

Baca juga:

Permintaan Maaf Lebaran Aku Pakai Jasa BUCOKSI, Kok Bisa?

Paling parahnya, kamu minta maaf tanpa sadar kata tersebut sudah terucap dari mulut. Mungkin terjadi karena kamu juga ikut kesal dengan perubahan moodnya. Atau, bisa juga karena kamu merasa bete dengan sikapnya tersebut. Minta maaf jadi lumrah bagi kamu.

Minta maaf saat kamu benar-benar berbuat salah. (Foto: Unsplash/Travis Grossen)

Terlalu mudah meminta maaf sebenarnya sama saja tidak menghormati perasaan kamu sendiri. Ujung-ujungnya, kebiasaan kamu minta maaf ini membuat hubungan terasa monoton. Kamu tetap punya hak untuk mempertahankan prinsip kamu sebagai pihak yang tidak salah agar hubungan kamu lebih dewasa.

Ingat, bukan berarti sepenuhnya kamu tidak perlu minta maaf. Tetap ada situasi tertentu yang mewajibkan kamu minta maaf, bahkan segera. Tentu saja kamu wajib minta saat benar-benar berbuat salah. Contoh gampangnya, ketika kamu tidak menepati janji. Kata 'maaf' harus banget dilontarkan setelah kamu mengecewakan dia.

Jadi, jangan pernah meminta maaf hanya karena ingin meredakan konflik. Jika ingin menyelesaikan masalah, diskusikan baik-baik dengan pasangan kamu. (ikh)

Baca juga:

Santuy Aja, Hadapi Mulut Julid Kerabat saat Lebaran

#Mei Negeri Aing Maaf-maafan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan