Terkuak, Rahasia Lukisan Leonardo da Vinci


Menurut penelitian, lukisan para Old Masters menggunakan protein atau kuning telur dalam lukisannya. (foto: unsplash_mike petrucci)
INI bukan tentang pesan tersembunyi dalam sebuah karya lukisan, melainkan mengenai teknologi rahasia saat para seniman besar mengerjakan karya mereka. Studi terbaru menemukan lukisan dari para ‘Old Masters’ seperti Leonardo da Vinci, Sandro Botticelli, dan Rembrandt mungkin menggunakan protein, terutama kuning telur, dalam lukisan minyak mereka. Jumlah jejak residu protein telah lama terdeteksi dalam lukisan minyak klasik meski sering dianggap berasal dari kontaminasi.
Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menyebut penyertaan itu mungkin disengaja para pelukis Eropa paling terampil pada abad ke-16, ke-17, atau awal abad ke-18. Itu menjadi cara mereka mempersiapkan diri.
BACA JUGA:
Potret Vincent Van Gogh Ditemukan Tersembunyi di Balik Lukisan Lain
“Ada sangat sedikit sumber tertulis tentang ini dan tidak ada karya ilmiah yang dilakukan sebelumnya untuk menyelidiki subjek secara mendalam. Hasil kami menunjukkan bahkan dengan jumlah kuning telur yang sangat kecil, kamu dapat mencapai perubahan sifat yang menakjubkan pada cat minyak. Itu menunjukkan bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi para seniman," kata penulis studi Ophelie Ranquet, dikutip CNN. Penambahan sedikit kuning telur ke karya mereka memberikan efek jangka panjang yang melampaui estetika.

Dalam studi tersebut, para peneliti menciptakan kembali proses pembuatan cat dengan menggunakan empat bahan, yakni kuning telur, air suling, minyak biji rami dan pigmen untuk mencampurkan dua warna yang populer dan penting secara historis, putih timah dan biru laut. “Penambahan kuning telur bermanfaat karena dapat menyempurnakan sifat cat ini secara drastis,” kata Ranquet.
Reaksi kimia antara minyak, pigmen, dan protein dalam kuning telur secara langsung memengaruhi perilaku dan viskositas cat. "Misalnya, pigmen timbal putih cukup sensitif terhadap kelembapan, tetapi jika kamu melapisinya dengan lapisan protein, itu membuatnya lebih tahan terhadap kelembapan. Dengan begitu, catnya cukup mudah diaplikasikan," kata Ranquet.
BACA JUGA:
Lukisan Tertua di Dunia Berusia 40 Ribu Tahun Ditemukan di Kalimantan
Bukti langsung dari efek kuning telur pada cat minyak atau kekurangannya dapat dilihat pada lukisan Madonna of the Carnation karya Leonardo da Vinci, salah satu lukisan yang diamati selama penelitian. Karya yang saat ini dipajang di Alte Pinakothek di Munich, Jerman, tersebut menunjukkan kerutan yang jelas di wajah Maria dan anaknya. “Cat minyak mulai mengering dari permukaan ke bawah, itulah sebabnya ia berkerut,” jelas Ranquet. Madonna of Carnation merupakan salah satu lukisan Da Vinci yang paling awal yang dibuat saat ia mungkin masih mencoba menguasai media cat yang baru saja populer.

Salah satu alasan kerutan mungkin karena jumlah pigmen yang tidak mencukupi cat padat dan peneliti telah menunjukkan bahwa efek itu dapat dihindari dengan menambahkan kuning telur. “Itu cukup menakjubkan karena kamu memiliki jumlah pigmen yang sama pada cat, tetapi kehadiran kuning telur mengubah segalanya,” kata Ranquet.(vca)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Pria Tewas Tertarik ke Mesin MRI karena Mengenakan Kalung Logam

Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Coding Eror, Ribuan Warga Norwegia Kena Prank Pengumuman Menang Hadiah Besar Lotere

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Ubah Menu Restoran, Mantan Karyawan Disney Dipenjara 3 Tahun Plus Bayar Denda Rp 11,8 Miliar

Surat yang Ditulis di Atas Titanic sebelum Tenggelam Terjual Rp 6,5 Miliar

Lelang Langsung 'Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art' Dibuka 28 November 2024

Menikmati 14 Karya Imersif Digital dalam Pameran 'Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah'
