Sosok Kepala Daerah Dinilai Punya Kans Besar Jadi Pemimpin Nasional Ilustrasi - Poster Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat terpampang di Jalan Kalimulya, Depok. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

MerahPutih.com - Peta persaingan jelang Pemilu 2024 semakin terasa. Salah satunya persaingan bakal calon dari unsur kepala daerah baik di lembaga survei maupun citra di masyarakat.

Beberapa nama kepala daerah yang berpeluang adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pengamat politik Philips J Vermonte menilai, kepala daerah memiliki kapasitas untuk menghadapi persoalan-persoalan yang serupa dengan permasalahan negara. Menurutnya, ini menjadi salah satu kriteria pemimpin yang dibutuhkan.

Baca Juga:

Demokrat Ajak Golkar Koalisi di Pilpres 2024

"Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang punya pengalaman governance seperti kepala daerah, karena sehari-hari menghadapi persoalan yang serupa dengan negara," kata Philips, Rabu (6/7).

Ia menilai, sosok yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan adalah yang bersifat teknokratik.

Contoh ini dapat ditemukan pada kepala daerah selama penanganan pandemi.

"Apakah kita bisa mengembangkan vaksin, sainsnya pandemi gimana, bagaimana meningkatkan rasio kasur di rumah sakit. Itu semua soal teknokratik, dan ini kepala daerah yang paling punya urusan," tuturnya.

Peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS) ini mengatakan, teknokratisme mendorong kepala daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga:

Survei Pilpres CiGMark: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul Tipis dari Prabowo

Menurutnya, persoalan ini tidak terbatas pada faktor domestik saja, namun juga isu global, seperti perubahan iklim yang berdampak pada banyak aspek sosial dan ekonomi.

Untuk itu, kata Philips, aspek ini menjadi hal yang penting untuk mempertimbangkan kepala daerah dalam pencalonan sebagai pemimpin di tingkat pusat.

"Kepala-kepala daerah punya kesempatan serupa untuk bertanding secara demokratis dalam kontestasi pemilihan di tingkat nasional," tuturnya.

Namun, ada keterbatasan dalam mempertimbangkan aspek ini. Salah satunya terkait dengan partai politik yang nantinya akan mengusung capres-cawapres.

Ia pun mendorong partai politik untuk serius mempertimbangkan kepala daerah menjadi capres atau cawapres.

"Apakah pemikiran ini selaras dengan pemikiran partai politik? Karena yang punya tiket adalah partai politik," ujar Philips. (Knu)

Baca Juga:

Waketum PKB Bicara soal Peluang Usung Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
PDIP Siap Redam Politik Identitas di Pemilu 2024
Indonesia
PDIP Siap Redam Politik Identitas di Pemilu 2024

“Dan strategi merangkul masyarakat pemilih dengan pendekatan keagamaan yang moderat guna menarik minat masyarakat untik turut memenangkan partai kita dalam kontestasi 2024 yang akan datang,” jelas Hamka.

Polda Bali Awasi Pembatasan Aktivitas Warga saat KTT G20 Berlangsung
Indonesia
Polda Bali Awasi Pembatasan Aktivitas Warga saat KTT G20 Berlangsung

Polda Bali pun melakukan sosialisasi perihal imbauan masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah.

Pemerintah Ingatkan Jemaah Haji Tetap Waspadai COVID-19
Indonesia
Pemerintah Ingatkan Jemaah Haji Tetap Waspadai COVID-19

Kemenag mengingatkan jemaah haji Indonesia tentang masih adanya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia

Capres PDIP Akan Diumumkan Megawati pada Momentum yang Tepat
Indonesia
Capres PDIP Akan Diumumkan Megawati pada Momentum yang Tepat

Hasto meminta kader PDIP selalu siap menunggu komando yang ada dengan selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat.

Tutup Bulan Juli, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Dibawah Angka 5 Ribu
Indonesia
Tutup Bulan Juli, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Dibawah Angka 5 Ribu

Penambahan kasus baru positif harian COVID-19 di Indonesia hari ini, Minggu (31/7), dilaporkan turun di bawah angka 5 ribuan, tepatnya 4.205.

PPP dan PAN Butuh Sosok Capres Buat Lolos ke Senayan
Indonesia
PPP dan PAN Butuh Sosok Capres Buat Lolos ke Senayan

Dari 16 partai politik, PPP menempati urutan ke-8 dari daftar elektabilitas partai dengan 2,7 persen. Dan PAN menempati posisi ke-9 dengan elektabilitas partai sebesar 2,0 persen.

Jakarta Awali Bulan Juni dengan Cuaca Cerah hingga Berawan
Indonesia
Jakarta Awali Bulan Juni dengan Cuaca Cerah hingga Berawan

Cuaca di sebagian besar wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Kamis (1/6) akan cerah hingga berawan, pagi hingga malam hari.

Jelang Akhir Tahun, Antibodi COVID-19 Orang Indonesia Dekati 100 Persen
Indonesia
Jelang Akhir Tahun, Antibodi COVID-19 Orang Indonesia Dekati 100 Persen

Kadar antibodi terhadap SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masyarakat mencapai 98,5 persen.

Anak Haji Lulung Dicopot, Politisi Senior PPP: Ini Kesewenang-wenangan Mardiono
Indonesia
Anak Haji Lulung Dicopot, Politisi Senior PPP: Ini Kesewenang-wenangan Mardiono

"Ini sangat memprihatinkan, karena keputusan itu juga tidak berkorelasi dengan kepentingan perbaikan suara PPP di Jakarta. Bagi saya, ini kesewenang-wenangan dan (Mardiono) tidak mempunyai niat baik untuk memperbaiki suara PPP ke depan," ujar Haji Maman

Peserta Musra Lebih Banyak Pilih Ganjar dan Sandi Gantikan Jokowi
Indonesia
Peserta Musra Lebih Banyak Pilih Ganjar dan Sandi Gantikan Jokowi

Kriteria merakyat cukup tinggi sebagai bagian dari penilaian terhadap seorang pemimpin di mata para peserta dengan total suara 785.