MerahPutih.com - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat untuk membangun koalisi untuk menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menyebutkan nama koalisi kedua partai adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ia juga menjawab soal kemungkinan mengusung Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres 2024.
Baca Juga
"Ya, antara Mas Bowo dan Gus Muhaimin," kata Jazilul kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/7)
Jazilul mengungkapkan kedua partai semakin akrab dan mesra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Tidak hanya itu, Jazilul menekankan koalisi ini tetap membuka peluang bagi partai politik lainnya yang hendak bergabung.
Hanya saja, Jazilul tidak menjelaskan spesifik soal siapa yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) oleh koalisi ini di antara kedua tokoh tersebut. Terkait kepastian soal pencalonan tersebut, dia meminta publik untuk bersabar.
“Tunggu saja tanggal mainnya. Masih cukup waktu mematangkan semua prosesnya,” ujar Jazilul.
Baca Juga
Gerindra Sebut Isu Polarisasi Tergantung pada Parpol dan Capres yang Diusung
Sebagai informasi, Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu telah mengatur mengenai presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.
Hanya partai atau gabungan partai dengan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pemilu sebelumnya yang dapat mengusung capres dan cawapres. Syarat minimal 20 persen kursi di DPR itu berjumlah 115.
Dengan terbentuknya koalisi Gerindra dan PKB, total kursi DPR yang dimiliki sebesar 136 kursi atau 23,66 persen. Perinciannya, 78 kursi Gerindra dan 58 kursi PKB. Hal ini berarti Gerindra-PKB memiliki tiket Pilpres 2024. (Knu)
Baca Juga