Wisata Indonesia

Setelah 40 Tahun, Restoran Rindu Alam Puncak Akhirnya Ditutup

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 27 Februari 2020
Setelah 40 Tahun, Restoran Rindu Alam Puncak Akhirnya Ditutup

Restoran Rindu Alam resmi ditutup (Foto: tripadvisor/niahans)

Ukuran:
14
Audio:

SEJAK dulu, Bogor dikenal memiliki keindahan wisata alam yang menjadi daya tarik bagi orang-orang dari berbagai daerah. Untuk sekedar menghilangkan penat dan menenangkan jiwa dari hiruk pikuk di ibu kota. Terkenal sebagai kota hujan, Bogor memiliki suhu relatif dingin dibanding kota lainnya dan membuat salah satu tempat wisatanya, yaitu Puncak, tak pernah sepi dari pengunjung.

Baca juga:

5 Tempat Kuliner Legendaris di Malang, Wajib Mampir!

Kini Puncak telah menjadi ‘sarangnya’ anak muda untuk berkumpul bersama teman-temannya sambil berbagi canda tawa. Tak hanya anak muda, puncak juga menjadi pilihan keluarga untuk menikmati hari pekan.

Jalannya yang cenderung berkelok-kelok dan kabutnya yang tebal tentunya membuat pengendara akan merasa kelelahan sehingga membuat pengendara akan memilih untuk beristirahat sejenak di salah satu restoran yang menjadi ikon puncak, Restoran Rindu Alam.

Setelah 40 Tahun, Restoran Rindu Alam Puncak Akhirnya Ditutup
Penampakan dalam restoran rindu alam (Foto: tripadvisor/wiramahiswara)

Restoran Rindu Alam berdiri diketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut. Telah berdiri sejak 1980, Restoran Rindu Alam tak hanya menyediakan makanan yang dapat menggugah selera dan membuat pengunjung menjadi ketagihan. Kenangan yang mungkin paling diingat ketika mampir ke restoran ini adalah saat parkir mobil, mobil yang kamu tumpangi biasanya akan diserbu oleh para pedagang. Mulai dari mainan, jagung bakar, hingga gemblong khas Cipanas.

Di dalam restoran Rindu Alam, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam Bogor yang sangat indah dan semilir angin sejuk dimana pengunjung bisa menikmati panorama tersebut melalui kaca-kaca bening dalam restoran.

Baca juga:

Jajanan Kaki Lima Kekinian Khas Yogyakarta, Murah dan Lezat!

Setelah 40 tahun berdiri, restoran yang dibangun oleh Jenderal TNI, Ibrahim Adjie resmi ditutup pada Kamis, 20 Februari 2020 karena masa kontraknya yang telah habis.

Kepala DKSHE Fahutan IPB Dr Nyoto Santoso mengatakan "akhirnya restoran Rindu Alam digusur juga," kepada laman antaranews November 2019 silam. "Daerah tersebut merupakan tempat resapan air. seharusnya tidak ada bangunan apapun, harus dilindungi dan dijaga," tambahnya.

Mulai dibangun sejak 1979, restoran ini terkenal dengan makanannya yang mampu membawa pengunjung kembali ke masa lalu karena konsep menu yang tak banyak berubah dari awal berdirinya restoran tersebut.

Setelah 40 Tahun, Restoran Rindu Alam Puncak Akhirnya Ditutup
Restoran Resto Alam pada zaman dulu (Foto: instagram/@brauacisaruapuncak)

Bukan hanya makanannya saja yang tak memiliki banyak perubahan, melainkan juga bangunannya. Meski udaranya yang cukup dingin dan angin bertiup begitu kencang sehingga membuat atapnya berserakan, Restoran Rindu Alam tidak melakukan banyak perubahan untuk mempertahankan keaslian dari bangunan restoran ini.

Telah melegenda, restoran tidak hanya sering dikunjungi oleh pengunjung biasa, tetapi juga kerap dikunjungi sejumlah tokoh ternama di Indonesia, seperti mantan Presiden RI Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono serta beberapa pesohor Tanah Air lainnya. (Bel)

Baca juga:

Tak Selalu Pedas, Minangkabau Juga Punya Kuliner Khas yang Manis

#Restoran #Puncak #Kuliner Bogor #Kota Bogor
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan
Beredar informasi pengunjung restoran diminta ikut membayar royalti lagu yang diputar.
Frengky Aruan - Rabu, 27 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan
Indonesia
Tempat Usaha Harus Bayar Royalti jika Putar Lagu, DPR: Harusnya Fokus Perbaiki Sistem, Jangan Bikin Gaduh
praktik penarikan royalti saat ini kerap tidak mempertimbangkan kondisi di lapangan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kafe kecil, angkringan, hingga warung di desa-desa.
Frengky Aruan - Selasa, 12 Agustus 2025
Tempat Usaha Harus Bayar Royalti jika Putar Lagu, DPR: Harusnya Fokus Perbaiki Sistem, Jangan Bikin Gaduh
Indonesia
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Saat ini masih ada 18 hotel bintang tiga di Puncak yang tengah diperiksa KLH atas dugaan pencemaran lingkungan kawasan Puncak.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Indonesia
Buang Limbah ke Ciliwung, 4 Hotel di Puncak Disegel KLH
Empat hotel yang disegel KLH itu meliputi Griya Dunamis by SABDA, Taman Teratai Hotel, The Rizen Hotel, dan New Ayuda 2 Hotel/Hotel Sulanjana.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Buang Limbah ke Ciliwung, 4 Hotel di Puncak Disegel KLH
Indonesia
Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan
PHRI Solo merasa keberatan jika hotel dan restoran wajib membayar royalti lagu. Hal itu dikarenakan masih banyak pelaku usaha yang belum memahami kewajiban tersebut.
Soffi Amira - Minggu, 10 Agustus 2025
Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan
Indonesia
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang diduga merugikan konsumen hingga miliaran rupiah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Indonesia
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
modifikasi yang dilakukan adalah memindahkan titik penaikan dan penurunan penumpang Transjabodetabek P11 di Kota Bogor, yang semula di Cidangiang dan Terminal Barangnangsiang menjadi di Botani Square.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
Indonesia
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Kebijakan Satpol PP Kota Bogor menghancurkan gerobak milik pedagang usai melakukan penertiban di Bogor Timur menuai reaksi keras dari kalangan anggota dewan
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Indonesia
3 Bulan tidak Digaji, Karyawan Resto Kopi Nekat Colong 4 Motor dan 10 Ponsel di Kantor
Pelaku T menjual motor curiannya kepada setiap orang yang ditemui di jalan secara acak.
Wisnu Cipto - Kamis, 22 Mei 2025
3 Bulan tidak Digaji, Karyawan Resto Kopi Nekat Colong 4 Motor dan 10 Ponsel di Kantor
Indonesia
Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
Kabar duka, Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten dan sosok seniman asal Yogyakarta, meninggal dunia di usia 75 tahun.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 24 April 2025
Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
Bagikan