Kesehatan

Kini Ada Diet Keto Versi 2.0, Apa Itu?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 16 Desember 2019
Kini Ada Diet Keto Versi 2.0, Apa Itu?

Diet keto versi lama mengharuskan kamu mengonsumsi banyak lemak (Foto: Unsplash/Emerson Vieira)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DIET keto jadi metode penurunan berat badan yang banyak diperbincangkan sepannjang 2019. Diet ini mengharuskan kamu mengurangi asupan karbohidrat. Selain mengurangi asupan karbohidrat, diet keto juga menyarankan konsumsi lemak dari protein hewani seperti daging merah. Meski banyak yang mengklaim sukses kurus dengan diet keto, beberapa ahli menyebut diet ini berbahaya karena tubuh jadi kekurangan karbohidrat.

Menurut laman The Recipe, studi pada jurnal Lancet mengungkapkan bahwa tubuh yang kekurangan karbohidrat dapat membuat umur pendek. Pada diet keto, asupan karbohidrat hanya mencapai 5%-10%. Padahal, tubuhmu membutuhkan asupan karbohidrat minimal sebanyak 40%.

Baca juga:

Hiburan & Gaya Hidup Menghindari Asupan Karbohidrat Ternyata Berbahaya bagi Tubuh

Melihat kekurangan itu, kini metode diet keto dikembangkan lagi. Jika kemajuan teknologi memiliki versi 4.0, diet keto memiliki versi Keto 2.0. Tujuannya, agar orang melakukan diet ini dengan lebih sehat.

Asupan karbohidrat pada Keto 2.0 lebih ditambahkan (Foto: Unsplash/Mgg Vitchakorn)

Seperti dilansir Health, ahli gizi Cynthia Sass, MPH, RD mengatakan diet keto 2.0 lebih menyehatkan. Bahkan selain menurunkan berat badan, versi baru dari diet ini dapat menjaga kesehatan pikiran dan jiwa secara keseluruhan.

Lalu, apa sih yang dimaksud keto 2.0? Pada diet ini kebutuhan karbohidrat lebih ditingkatkan dari keto yang biasa. Keto 2.0 membolehkan kamu mengonsumsi karbohidrat sebanyak 20%, 50% lemak, dan 30% protein. Sementara pada keto biasa 75-90% kalori berasal dari lemak, 5% karbohidrat, dan sisanya protein.

Memang, diet minim karbohidrat bisa lebih cepat menurunkan berat badan. Namun, asupan kalori dari lemak pada diet keto versi lama bisa meningkatkan kolestrol jahat atau LDL. Ya, terlalu banyak lemak tidak baik untuk tubuhmu. "Bahkan Anda juga bisa merasakan efek samping seperti sembelit, wasir, dan iritabilitas," ungkap Sass.

Baca juga:

Jangan Hilangkan 3 'Superfood' Karbohidrat dalam Diet Keto

Versi terbaru diet keto juga memberikan kamu ruang lebih agar lebih banyak mengonsumsi makanan nabati seperti buah segar, gandum dan lentil. Dengan begitu, sistem pencernaan dapat berjalan dengan baik.

Inti dari diet ialah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang (Foto: Unsplash/Louis Hansel)

Yang lebih penting, Keto 2.0 menekankan sumber protein yang lebih ramping, seperti ikan sebagai pengganti steak. lalu mengonsumsi makanan nabati dan serat yang lebih tinggi. Sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan mikroba bermanfaat dalam usus yang terkait dengan anti-peradangan, kekebalan, dan suasana hati yang positif.

Menurut Saas karbohidrat memang penyebab kegemukan. Namun, bukan berarti kamu harus mengurangi asupan karbohidrat secara ekstrem. Yang terpenting dari diet ialah mengurangi porsi makan yang biasa. Lalu, asupan gizi dari makanan juga harus seimbang dan bernutrisi. Artinya asupan karbohidrat tetap dibutuhkan.

Selain itu, dia juga menyarankan agar kamu melakukan metode diet yang mampu kamu lakukan. Jangan sampai diet membuat kesehatan mental dan fisikmu jadi buruk. Misal kalau kamu tidak sanggup menghindari makanan tertentu karena diet itu, tidak perlu dipaksakan. "Itu hanya akan membuat tubuh Anda tidak sehat," tukasnya. (ikh)

Baca juga:

Hidup Panjang Umur Tergantung Pola Makan, Yuk Ubah Pola Makanmu di Tahun 2020

#Diet #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan