Kesehatan

Hidup Panjang Umur Tergantung Pola Makan, Yuk Ubah Pola Makanmu di Tahun 2020

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 16 Desember 2019
Hidup Panjang Umur Tergantung Pola Makan, Yuk Ubah Pola Makanmu di Tahun 2020
Pola makan sehat dapat merubah hidupmu (Foto: Unsplash/Lily Banse)

HIDUP panjang umur tidak mustahil. Caranya pun tidak sulit, semua kembali lagi ke pola makan harianmu. Jika pola makanmu sehat, tidak menutup kemungkinan kamu bisa hidup mencapai usia 100 tahun.

Melansir Health, seorang peneliti bernama Dan Buettner melakukan sebuah studi di lima wilayah seluruh dunia. Wilayah tersebut meliputi Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Nicoya (Kosta Rika), Ikaria (Yunani), Loma Linda (California). Lima wilayah ini diberi nama Zona Biru oleh Buettner.

Baca juga:

Ini Mitos Salah Kaprah Tentang Susu

Mayoritas penduduk di wilayah tersebut dapat hidup mencapai usia 90-100 tahun. Bahkan, risiko terkena penyakit kronis mereka rendah seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, dan obesitas.

Nah, rahasia panjang umur mereka rupanya dari pola makan. Setiap penduduk masing-masing wilayah memiliki pola makan dan gaya hidup yang hampir sama. Seperti apa sih pola makan mereka?

1. Mengonsumsi 95% sayuran dalam satu porsi makanan

Perbanyak Sayuran untuk Panjang Umur
Perbanyak sayuran (Foto: Unsplash/Lousi Hansel)

Penduduk di empat dari lima zona biru jarang mengonsumsi daging. Mereka hanya mengonsumsi daging lima kali per bulan, atau sekitar 2 ons. Itu pun karena dalam rangka merayakan hari-hari penting.

Isi satu porsi makanan mereka 95% sayuran, dan daging hanya sebagai pelengkap saja. Selain mengonsumsi sayuran, makanan seperti kacang-kacangan, dan buah-buahan juga menjadi menu langganan mereka.

Selain itu, setidaknya setengah cangkir kacang matang dan dua ons kacang dikonsumsi setiap hari di seluruh Zona Biru. Mereka juga tidak pernah mengonsumsi produk olahan, dan menggantinya dengan makanan padat nutrisi.

2. Membatasi jenis minuman

Batasi Jenis Minuman Kemasan
Hindari mengonsumsi minuman kemasan (Foto: Unsplash/John-Mark Smith)

Hanya empat jenis minuman yang dikonsumsi penduduk di wilayah biru, air, kopi, teh, dan anggur. Mereka selalu mengonsumsi teh setiap hari, dan rutin meminum 1-3 gelas anggur dalam sehari. Tentunya, teh dan kopi yang mereka minum tidak menggunakan gula. Kebanyakan mengonsumsi gula bisa meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, mereka juga tidak pernah mengonsumsi minuman kemasan.

Baca juga:

Pola Hidup Sehat Ala Alice Norin, Bisa Kamu Tiru Nih

3. Mengurangi asupan gula

Kurangi Asupan Gula
Pria hanya boleh mengonsumsi 9 sendok teh gula dalam sehari (Foto: Unsplash/Sharon McCutheon)

Kebutuhan asupan gula harus dibatasi. Menurut American Heart Association, asupan gula perempuan hanya 6 sendok teh dalam sehari, sementara 9 sendok teh untuk pria. Penduduk di Zona Biru pun mengikuti saran tersebut. Makanan dan minuman manis sangat langka bagi mereka.

4. Tidak makan berlebihan

Tidak Makan Berlebihan
Berhentilah makan sebelum kenyang (Foto: Unsplash/Becca Tapert)

Setiap penduduk zona biru tidak makanan berlebihan. Contohnya penduduk Okinawa, mereka berhenti makan ketika tingkat kekenyangan mereka sudah mencapai 80%, artinya mereka berhenti makan sebelum kenyang. Lalu, porsi sarapan mereka lebih besar, dibandingkan porsi makan malam. Ditambah, mereka lebih sering mengonsumsi makanan rumahan.

Yuk sahabat Merah Putih, mulai ganti pola makan harianmu di tahun 2020 nanti supaya panjang umur! (ikh)

Baca juga:

Asyik, Diet ini Membolehkan Makan Karbohidrat

#Kesehatan #Menu Makanan #Makanan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan