Sejumlah Faktor Pemicu Kenaikan Harga Beras Versi Peneliti BRIN

Frengky AruanFrengky Aruan - Selasa, 27 Februari 2024
Sejumlah Faktor Pemicu Kenaikan Harga Beras Versi Peneliti BRIN

Seorang pekerja menata tumpukan beras di gudang Bulog Waeapo Kabupaten Buru Maluku (Antara/HO-Ongen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kelangkaan pasokan dan tingginya harga beras di pasaran dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya alih fungsi lahan secara massif, perubahan iklim, demografi seperti usia petani di atas 55 tahun, serta harga pupuk yang tinggi.

“Faktor-faktor itu menjadi ancaman produktivitas pertanian, termasuk beras,” kata

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Yanu Endar Prasetyo di Jakarta, Selasa (27/2).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022, sekitar 98,35 persen penduduk Indonesia mengonsumsi beras. Fakta ini menunjukkan, beras berperan vital pada pola makan masyarakat Indonesia.

Baca Juga:

3 Alasan Lebih Rentan Flu saat Musim Pancaroba

“Pada bulan September 2023, rata-rata konsumsi beras per kapita di Indonesia sebesar 6,81 kg per bulan," ujarnya.

Namun, kata Yanu, terdapat perbedaan dalam pola konsumsi antara masyarakat perkotaan dan perdesaan. Masyarakat perkotaan mengonsumsi rata-rata 6,37 kg per bulan, sedangkan masyarakat pedesaan mengonsumsi rata-rata 7,41 kg per bulan.

"Perbedaan ini mungkin dipengaruhi faktor aksesibilitas, kebiasaan makan, dan preferensi lokal,” imbuhnya.

Ia mengatakan, di hilir penurunan produktivitas beras ditandai berhenti beroperasinya penggilingan padi berskala kecil dan besar. Hal ini, kata dia, menjadi persoalan yang harus diselesaikan, karena penggilingan padi berperan krusial dalam menjalankan fungsi penyimpanan dan distribusi beras, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Lebih lanjut dikatakan, pada periode 2012-2020, populasi usaha penggilingan padi nasional merosot cukup signifikan dari 182.199 unit menjadi 169.789 unit, atau turun 6,81 persen. Sementara itu, pada periode yang sama, usaha penggilingan padi skala besar menurun hingga 49,11 persen dari 2.075 unit usaha menjadi 1.056 unit.

“Akibatnya, muncul ketidakpastian stok beras, baik dari produksi dalam negeri maupun impor, serta penurunan produksi secara keseluruhan yang disebabkan kombinasi permasalahan hulu dan hilir,” ujarnya.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] : Terima Tawaran Masuk Kabinet, Cak Imin Peluk Prabowo Subianto

Terkait kenaikan harga beras dalam sepekan terakhir, Yanu menilai ada perbedaan data Kementerian Pertanian (Kementan) tentang stok beras dan keadaan di lapangan.

Menurut data Kementan, stok beras cukup dan bahkan surplus. Data total produksi beras selama kurun waktu Januari-Desember 2023 adalah sebesar 30,83 juta ton. Ditambah total beras impor Bulog mencapai 2,9 juta ton, sehingga pada akhir tahun secara akumulatif jumlahnya mencapai 33,73 juta ton.

"Apabila kebutuhan beras dalam setahun sebesar 30,84 juta ton, ini berarti pada akhir tahun 2024 akan terjadi surplus 2,89 juta ton," ujarnya.

Yanu mengungkapkan, tren kenaikan harga beras bermula pada tahun 2022. Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada periode September 2022, Februari 2023, dan Oktober 2023. Kenaikan harga, lanjut Yanu, terjadi baik untuk beras premium, medium, maupun luar kualitas.

Bercermin pada data BPS, harga beras pada September 2022 untuk jenis premium di tingkat penggilingan rata-rata sebesar Rp 10,252/kg, lalu pada bulan Februari 2023 naik menjadi Rp 11,818/kg, dan Oktober 2023 menjadi Rp 13.371/kg.

“Harga beras hingga Januari 2024 cenderung tetap tinggi di kisaran Rp 13.662 per kilogram. Ini adalah harga di tingkat penggilingan, tentu saja di tingkat grosir dan konsumen akan lebih tinggi, bisa menyentuh Rp 15.000 per kilogram, bahkan terkini mencapai Rp 18.000 per kilogram, tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan juga terjadi di Thailand,” kata Yanu.

Baca Juga:

Pengamat: Prospek Hak Angket di DPR Bakal Suram

Yanu mengatakan, pada waktu yang sama, harga beras di Vietnam cenderung stabil. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), pada Januari 2024 indeks harga beras global naik 1,2 persen. (Pon)

#Beras #Harga Beras #BRIN
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Harga Beras Satu Harga, Tekan Disparitas Harga Antarwilayah
pemerintah terus memantau stabilitas harga melalui sinergi lintas sektor, termasuk pelaksanaan operasi pasar yang terbukti efektif menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan di berbagai wilayah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Harga Beras Satu Harga, Tekan Disparitas Harga Antarwilayah
Indonesia
Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah
tim akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan daerah dan Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) setempat untuk memastikan pengawasan distribusi beras dilakukan secara transparan dan terkendali.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah
Indonesia
Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
Bapanas memastikan perputaran stok beras maksimal enam bulan sebagai langkah ideal untuk menjaga kesegaran, kualitas, dan kelayakan beras yang diterima masyarakat di seluruh Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dikabarkan menarik Rp 71 triliun dari program MBG. Anggaran itu akan dialihkan ke beras gratis.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
Indonesia
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Jika harga pasar naik, pemerintah punya instrumen sangat lengkap untuk menstabilkannya kembali
Angga Yudha Pratama - Rabu, 29 Oktober 2025
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Indonesia
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
periode Maret-Mei 2026 sudah memasuki musim panen raya sehingga akan ada tambahan stok baru yang masuk.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Indonesia
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Prabowo mengingatkan pentingnya memperkuat integrasi regional, diversifikasi perdagangan, dan jaring pengaman keuangan sebagai inti dari agenda APT.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Indonesia
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Praktik penjualan beras dengan harga diatas HET sangat merugikan masyarakat luas.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Indonesia
Air Hujan di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik, BRIN: Bisa Sebabkan Iritasi hingga Peradangan
Air hujan di Jakarta terkontaminasi mikroplastik. Hal itu diungkapkan oleh BRIN. Selain itu, kandungan itu bisa menyebabkan iritasi hingga peradangan.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Air Hujan di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik, BRIN: Bisa Sebabkan Iritasi hingga Peradangan
Indonesia
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Hasil dari pengecekan menunjukkan bahwa semua pelaku usaha telah menjual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Bagikan