Satpam Komplek Tangguh, Pokoknya Aman Ndan!
SIAPA sih enggak risih pas masuk komplek begitu dicegat satapam. “Mau ke mana, Mas? Cek suhunya dulu. Tolong tinggal KTP atau SIM-nya”. Meski terkadang kesannya buang-buang waktu, semua protokol tersebut harus dilakukan satpam komplek untuk menjaga kemanan dan ketertiban lingkungan.
Satpam memang menjadi sosok tangguh demi menciptakan keamanan komplek. Apalagi di masa pandemi. Ia harus memastikan setiap orang melewati portal penjagaan harus mematuhi protokol kesehatan. Tidak sembarang orang boleh masuk, termasuk pedagang dan ojek online. Belum lagi harus ronda sampai pagi memastikan semuanya aman.
Lalu, apa saja sih senjata satpam komplek saat menjaga ketertiban?
Baca juga:
Cerita Ketangguhan Pemilik Ivegan Pizza Berjuang Menjadi Seorang Vegan
1. Banner terapkan 5M
Hayo, siapa di depan kompleknya ada banner bertuliskan “Jangan lupa menerapkan 5M”. Sebelum pandemi, mungkin gerbang atau portal komplek dibiarkan polos begitu saja tanpa adanya banner. Ketika tamu masuk, paling hanya ditanya keperluannya apa kemudian diarahkan di mana letak alamat dituju. Kalau kompleknya cukup ketat keamanannya harus meninggalkan KTP.
Berbeda di masa pandemi, rata-rata sudah memasang banner protokol kesehatan. Meski kesannya kita sudah tahu, tidak ada salahnya untuk tetap mengingatkan warga komplek atau tamu agar tetap menerapkan 5 M, meliputi mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Banner tersebut juga membuat satpam semakin tegas dengan warga biasa keluar-masuk komplek.
2. Thermo Gun
Mana nih orang-orang biasa dahinya suka ditembak pakai Thermo Gun sebelum masuk komplek? Di awal-awal masa pandemi, cek suhu menggunakan Thermo Gun wajib dilakukan bagi siapa pun akan masuk komplek. Mau itu ojek online, pedagang, kurir, atau tamu akan berkunjung. Cek suhu dilakukan demi keamanan warga komplek dari penyebaran COVID-19. Jika suhunya di atas rata-rata, maka tidak diperbolehkan masuk.
3. Motor buat keliling komplek
Kalau kamu lewat pos satpam, pasti ada minimal satu motor biasa jadi andalan mereka untuk patroli komplek. Motornya khas banget, enggak ada spion, plat nomor sudah mati, atau suara mesin tedengar seperti jarang diservice.
Motor operasional tersebut biasanya dipakai keliling komplek untuk memastikan semua aman atau sekadar menyapa warga beraktivitas di sore hari. Jika sudah hapal suara klaksonnya, pasti kamu tahu kalau itu motor satpam komplek.
Baca juga:
Kisah Pelajar Asal Indonesia Belajar di Luar Negeri Saat Pandemi
4. Kopi hitam antingantuk
Bukan buat senja-senjaan sih. Segelas kopi sudah jadi amunisi para satpam komplek pada umumnya. Kopi hitam, rokok, dan suara TV tabung 21 inci seolah jadi kombinasi apik menahan kantuk ketika jaga malam. Suasana ronda biasanya makin asyik jika ditemani bapak-bapak komplek besoknya libur kerja. Dengan begitu, mereka jadi makin tangguh untuk menahan kantuk demi menjaga keamanan komplek dari hal-hal tidak diinginkan.
5. Kumis
Bercandaan bapak-bapak pas lihat kumis satpamnya kaya Pak Raden, “Itu kumis apa pager kabupaten?”. Kalian setuju enggak sih kalau rata-rata satpam itu punya kumis? Entah kenapa, kumis ini memang jadi senjata andalan mereka agar tamu datang merasa segan. Siapa coba enggak takut melihat wajah satpam sangar ditambah kumis tebal? Malahan bisa enggak jadi masuk komplek. (and)
Baca juga:
Tangguhnya Support Player DOTA 2, Pas Menang Malah Tidak Diapresiasi