Kesehatan

Sakit Kepala Saat Liburan, Ini Penyebabnya

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 18 Juli 2022
Sakit Kepala Saat Liburan, Ini Penyebabnya
Beberapa orang dengan riwayat migrain juga sering mengalami sakit kepala saat liburan (Pexels/Mental Health America)

SATU hari sebelum liburan, banyak orang akan merasa senang, tak sabar, dan sulit tidur. Sebab liburan adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu. Tak heran, jika rencana mengisi liburan disiapkan jauh-jauh hari. Tak sedikit pula yang merencanakannya secara mendadak. Tapi begitu tiba hari H, kamu tiba-tiba sakit kepala. Padahal sebelumnya kamu jarang kena sakit kepala.

Dikutip dari Health, sakit kepala sering menyergap orang yang sedang berlibur. Ini kondisi yang tidak biasa. Sebagian besar dari mereka justru tak punya riwayat migrain sebelumnya. Meski beberapa orang dengan riwayat migrain juga sering mengalami sakit kepala saat liburan. Lantas, apa saja sih alasan orang kerap sakit kepala saat pergi berlibur? Yuk, kita simak.


Fluktuasi Hormon Stres

Bayangkan kamu sedang berlibur di pantai dan minum es kepala segar. Tiba-tiba kamu merasakan sakit di kepala. Ini sering disebut sakit kepala let-down. Biasanya sakit kepala let-down terjadi ketika ada penurunan tingkat stres.

"Sakit kepala let-down adalah sakit kepala yang terjadi ketika ada penurunan tingkat stres," kata Deena Kuruvilla, spesialis sakit kepala dan direktur Westport Headache Institute.

Deena menambahkan, let-down kemungkinan terjadi karena fluktuasi hormon stress di tubuh. Argumennya dikuatkan oleh penelitian dari Richard B. Lipton dkk dalam Reduction in Perceived Stress as a Migraine Trigger. "Penurunan stres dari satu hari ke hari berikutnya dikaitkan dengan timbulnya migrain pada hari berikutnya," sebut Lipton.

Baca juga:

Menghindari Sakit Saat Liburan

sakit kepala liburan
Sebagian besar dari mereka justru tak punya riwayat migrain sebelumnya. (Pexels/Te LensFix)

Kekurangan atau Kelebihan Tidur

Pada saat ingin berlibur, orang sering kelewat senang sampai sulit tidur. Ini menyebabkan tubuh kekurangan waktu beristirahat. Ketika berlibur, tubuh mengeluarkan tenaga ekstra sehingga berpengaruh ke kepala.

Tidur terlalu lama saat liburan juga memungkinkan sakit kepala. Ini terjadi karena kadar serotonin dan neurotransmitter di otak terganggu. Tidur terlalu lama juga membuat tubuh kehilangan asupan makanan dan minuman. Akibatnya suplai ke kepala juga terganggu.

Dehidrasi

Saat liburan, kamu mungkin akan memiliki banyak aktivitas atau malah seharian penuh tidur. Selama beraktivitas, kamu jarang minum air putih dan memilih minuman lezat nan manis. Sementara saat tidur, kamu malah tak mendapat asupan cairan apapun. Keduanya bisa menyebabkan dehirasi. Kehilangan cairan tubuh sebesar 1-2% saja dapat meningkatkan peluang sakit kepala.

Perjalanan udara juga bisa membuat dehidrasi. Kelembaban yang rendah di kabin pesawat bisa menjadi salah satu faktornya. Kemudian faktor lainnya adalah meminum alkohol saat liburan. Alkohol bertindak sebagai diuretik yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga mengalami dehidrasi.

Baca juga:

Libur Telah Tiba, Simak 7 Manfaat Liburan untuk Kesehatan

sakit kepala liburan
Faktor lainnya adalah meminum alkohol saat liburan (Pexels/Karolina Grabowska)

Perubahan Pola Makan

Bagi sebagian orang, makanan yang memiliki zat tinggi seperti tiramin, nitrat, sulfit, dan bahan buatan bisa menyebabkan sakit kepala. Penyebab lainnya juga bisa seperti mengonsumsi daging yang diawetkan, makanan acar, dan alkohol.

"Beberapa dari kita, mungkin juga mengalami sakit kepala karena perubahan pola makanan. Makanan yang biasa kita hindari, ternyata tak dapat dihindari ketika mengonsumsi makanan dari restoran yang tidak kita ketahui bahan-bahan apa saja yang digunakan," kata Deena.

Berada di Ketinggian

Pada saat kamu pergi berlibur ke Gunung, kamu mungkin menantikan udara yang segar dan dingin. Namun, kamu justru mendapatkan sakit kepala. Ini terjadi karena perubahan ketinggian. Biasanya pada ketinggian 8.500 kaki, sakit kepala sering terjadi.

“Penelitian telah mengonfirmasi bahwa semua gejala terkait migrain, frekuensi sakit kepala, dan keparahan sakit kepala cenderung memburuk dengan meningkatnya ketinggian,” beber Deena. (yos)

Baca juga:

Tips Rencakan Liburan Akhir Tahun yang Aman dan Nyaman saat Pandemi

#Liburan #Sakit Kepala Sebelah
Bagikan
Bagikan