MASUK tahun yang baru tentunya setiap orang memiliki targetnya masing-masing atau yang kita kenal dengan resolusi. Ada yang ingin hidup lebih sehat, bekerja lebih giat, membuka bisnis, dan masih banyak lagi. Tak jarang, baru beberapa minggu pertama memasuki tahun yang baru, kita sudah gagal menjalankan resolusi yang kita ciptakan di tahun sebelumnya.
Melansir Psychologytoday, Rabu (5/1), umumnya membuat resolusi Tahun Baru dan tak sedikit yang kemudian malah melanggarnya sendiri. Jadi jangan merasa sedih jika kamu mengalami kegagalan menjalankan resolusi, banyak orang yang juga mengalaminya.
Manusia tidak sempurna. Oleh karena itu sangat mungkin bahwa kamu akan mengalami kegagalan dalam perjalananmu untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi yang penting adalah bagaimana kamu menyikapi kegagalan ini, karena kegagalan tersebut bisa menjadi berharga dan dapat membantumu untuk memperbaiki resolusimu. Ada empat langkah untuk memperbaiki resolusi yang rusak.
Baca Juga:
Buat kegagalan menjadi tujuan baru

Tujuan resolusi yang sehat seharusnya tidak akan membuat kamu merasa gagal menjalankannya. Misalnya, seseorang memutuskan untuk tidak pernah lagi memeriksa email kantor mereka setelah makan malam. Mereka mungkin dapat mempertahankan ini selama seminggu, sebulan, atau periode waktu lainnya.
Tapi ada kemungkinan bahwa di beberapa titik mereka akan melanggarnya. Setelah itu, mereka menganggap bahwa resolusi mereka telah "rusak" dan motivasi mereka untuk melanjutkan upaya mereka mungkin berkurang secara signifikan.
Dari kegagalan tersebut sebaiknya mereka dapat menciptakan resolusi baru, seperti "Saya akan mengurangi memeriksa email kantor saya setelah makan malam”. Tujuan baru tersebut akan lebih efektif, sebab mereka dapat mencapai tujuannya tersebut secara bertahap, dari memeriksa email kantor enam malam per minggu menjadi tidak lebih dari dua malam per minggu.
Ini akan mengantisipasi dari rasa kegagalan yang akan terjadi, karena jika suatu ketika mereka harus memeriksa email kantor setelah jam makan malam maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang merusak tujuan mereka yang ingin mengurangi dibandingkan tujuan sebelumnya yang ingin menghentikan.
Lakukan

Saat memperbaiki resolusimu cobalah kamu bayangkan apa yang akan kamu lakukan dan apa yang tidak kamu lakukan. Seperti pada contoh sebelumnya, seseorang pegiat kerja akan melakukan pengurangan waktu kerjanya setelah jam makan malam.
Di tahun sebelumnya, mungkin orang tersebut tetap bekerja setelah jam makan malam dan melupakan waktu untuk dirinya sendiri atau keluarganya. Jadikan apa yang tidak kamu lakukan tersebut sebagai tujuan lainnya yang dapat mendukung tujuan yang akan kamu lakukan.
Sehingga seorang pegiat kerja akan melakukan pengurangan jam kerja seusai makan malam. Karena sebelumnya ia tidak memiliki waktu untuk dirinya atau keluarganya. Pada resolusi barunya ia akan mengurangi jam kerja seusai makan malam dan mengisi waktu untuk dirinya atau keluarganya.
Baca Juga:
Tanggung jawab

Meskipun tidak ada penelitian yang ekstensif tentang resolusi Tahun Baru secara khusus, Oscarsson et al. (2020) menemukan bahwa dukungan secara sosial bisa menjadi sesuatu yang efektif dalam meningkatkan keberhasilan seseorang mencapai resolusinya. Sehingga kamu dapat meminta teman atau orang terdekat mu sebagai seseorang yang akan mendukung resolusimu, dan kamu akan bertanggung jawab terhadap resolusi-resolusimu.
Memang benar bahwa umumnya kita ingin menghindari rasa malu ketika mengakui kekurangan kita kepada orang lain. Dengan menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab termasuk pada resolusimu, maka kecil kemungkinan kamu harus mengakui kegagalanmu kepada orang lain.
Harus berubah

Norcross dkk. (2002) menemukan bahwa seseorang yang berhasil menjalankan resolusinya memiliki keterampilan untuk berubah, kesiapan untuk berubah, dan kepercayaan diri untuk menjalankannya. Singkatnya, resolver sudah siap, mau, dan mampu berubah dari pola perilaku mereka sebelumnya.
Bagi banyak dari kita, resolusi kita tidak begitu menantang tetapi mekanisme psikologis dasarnya sama. Kita harus membayangkan hidup kita dengan perubahan yang kita bayangkan dan bertanya pada diri sendiri apakah kita siap untuk membuat pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.
Atur ulang dan lanjutkan

Orang cenderung tidak mengubah perilaku mereka dengan cepat. Berharap untuk mengubah perilaku secara cepat, mungkin hanya mengarahkan diri kita pada kekecewaan. Jika kamu melanggar resolusimu, semuanya tidak hilang begitu saja.
Pertama, gunakan pelanggaran atau kegagalan itu sebagai kesempatan untuk introspeksi tentang apakah kemu siap untuk perubahan dan jika kamu siap, adakah sumber daya tambahan yang mungkin kamu perlukan untuk mengurangi pelanggaran lainnya di masa mendatang.
Atur ulang resolusimu dengan membangun ketidaksempurnaan di dalamnya dan tambahkan apa saja hal yang sebelumnya tidak kamu lakukan sebagai hal pendukung. Kemudian carilah teman atau keluarga yang dapat memberikanmu dukungan moral dalam mencapai tujuanmu. (kna)
Baca Juga: