Remaja Berisiko Mengalami Hipertensi


Salah satu penyebab hipertensi adalah seringnya makan junk food. (Foto: Unsplash/Robina)
HIPERTENSI dapat mengintai siapapun. Remaja yang usianya masih muda, dapat mengalami tekanan darah tinggi. Gaya hidup yang buruk menjadi penyebab utamanya.
Guru Besar bidang ilmu kesehatan anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR Dr Partini P. Trihono, Sp. A(K) menuturkan hipertensi pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya ialah kurang bergerak.
Baca juga:
Apa Benar Junk Food Punya Manfaat untuk Tubuh?

“Anak sekarang mungkin jarang berolahraga, kurang beraktivitas, banyak duduk main gawai,” ungkapnya dalam sebuah seminar daring seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/4).
Partini menambahkan, selain kurang bergerak, remaja juga tak cukup tidur karena begadang bermain gawai dan terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein.
Kemudian dari sisi pola makan, sebagian mereka juga ada yang sudah mulai merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi tetapi tinggi lemak dan garam, seperti junk food serta makanan olahan.
“Junk food selain mengandung lemak juga asupan garamnya tinggi, juga makanan yang diolah seperti keripik-keripik yang tinggi garam, makanan-makanan yang ditambahkan bumbu penyedap,” lanjut Partini.
Tentang jumlah garam yang disarankan, literatur kesehatan menyebutkan asupan anak usia 11 tahun dan di atas itu seharusnya tidak lebih dari enam gram per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan anak baru bisa mendapatkan asupan garam selain dari ASI saat berusia di atas enam bulan dengan jumlah kira-kira sejumput dalam sehari.
Baca juga:
Tanda-tanda Kamu Kecanduan Junk Food

“Anak di bawah enam bulan tidak boleh ditambahkan garam ke dalam makanan karena sudah cukup mendapatkan garam dari ASI dan susu formula yang dikonsumsi,” jelas Partini.
Oleh karena itu, untuk mencegah anak dan remaja terkena hipertensi, maka perlu ada pembatasan asupan garam, lemak dan karbohidrat pada menu makanan mereka. Cara ini juga berperan agar mereka tidak mengalami obesitas.
Anak-anak dan remaja disarankan mengonsumsi makanan sehat, termasuk yang mengandung banyak serat seperti sayur dan buah, serta membatasi pemakaian bumbu masak karena mengandung banyak natrium. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
