Tanda-tanda Kamu Kecanduan Junk Food


Pecandu junk food harus bisa mengendalikan diri. (Unsplash/Fares Hamouche)
BISAKAH seseorang kecanduan makanan? Selama ini, yang jamak kita dengar, kasus kecanduan misalnya pada kasus narkotika, alkohol, atau rokok. Yang menjadi masalah adalah jika seseorang kecanduan makanan tak sehat atau junk food. Kebanyakan, makanan junk food memang lezat. Sulit untuk ditolak. Sebutlah, gorengan, keripik, kue, dessert.
Kita semua perlu asupan makanan. Namun demikian, kita pada dasarnya tidak memerlukan makanan seperti gula, makanan olahan dari tepung, ataupun beragam jenis junk food lainnya. Sayangnya seringkali menjadi menyebabkan orang kecanduan. Tubuh kita hanya memerlukan makanan alami yang menyehatkan. Namun demikian, lidah seringkali berkata lain.
Baca Juga:

Kita pasti pernah mendengar ungkapan, “Makan apa pun boleh, asal tidak berlebihan.” Nah, ungkapan ini tidak bisa berlaku bagi mereka yang terlanjur kecanduan junk food.
Mereka gagal mengatur porsi secukupnya. Bagaimana mengetahui, sampai seberapa jauh kita sudah kecanduan pada makanan tertentu? Sebab, kecanduan makanan memang tidak ada tes medisnya. Hanya bisa dilihat dari perilaku.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa mengonsumsi karbohidrat pada makanan olahan bisa menyebabkan rasa lapar berlebihan dan merangsang bagian otak untuk memicu 'kecanduan'. Ini menyebabkan kamu cepat lapar dan ingin makan lebih banyak. Penelitian ini tentu berguna bagi mereka yang sedang ingin berdiet.
Peneliti juga berharap agar hasil ini bisa bermanfaat untuk mengurangi kecanduan makanan serta membantu seseorang untuk berdiet.
Baca Juga:
Rahasia Mengolah Udang Penyetan Tetap Gurih dan Tak Cepat Basi

Melansir dari Medical News Today, berikut adalah lima tanda yang perlu kamu ketahui seseorang yang sudah kecanduan makanan.
1. Muncul hasrat ingin mengudap jenis makanan yang membuat kamu kecanduan, meskipun sebenarnya sudah kenyang dan mengonsumsi makanan bergizi.
2. Ketika akhirnya mengonsumsi makanan tersebut, kamu sulit untuk berhenti mengunyah. Inginnya makan terus.
3. Muncul rasa bersalah telah mengonsumsi makanan tersebut. Namun keesokannya kamu memakannya lagi, dan lagi.
4. Berulang kali kamu berusaha untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsinya, tapi tidak pernah berhasil.
5. Kamu tidak mampu mengontrol porsi saat mengonsumsi makanan itu. Meskipun tahu bahwa makanan itu bisa mengganggu kesehatan dan terus menambah berat badan. (Mrf)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
