LEBAH madu adalah serangga yang menghasilkan madu. Cairan manis itu sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu memberikan manfaat kesehatan yang tidak sedikit. Manfaat lebah madu pun bertambah dengan penelitian yang dilakukan di Australia. Ternyata racun dari sengatan lebah madu dapat membunuh sel kanker ganas payudara.
Melansir dari laman BBC, racun dan senyawa di dalamnya yang disebut melittin dapat digunakan untuk melawan dua sel kanker yang sangat sulit diobati yaitu triple-negatif dan HER2. Peneliti mengkalim 100 persen dapat membunuh dua sel kanker payudara itu. Namun peneliti masih harus melakukan lebih banyak uji coba agar mendapatkan kepastian medis.
Baca Juga:
Memperingati Hari Bumi dengan Mempelajari Lebah Madu Bersama Google Doodle

Studi yang dilakukan oleh Harry Perkins Institute of Medical Research di Australia itu diterbitkan di Nature Precision Oncology. Mereka melakukan penelitian dan pengujian terhadap racun sengatan dari 312 lebah yang dikumpulkan dari Perth, Australia Barat, Irlandia dan Inggris.
“Kami menemukan bahwa racun dari lebah madu sangat efektif. Racun itu dapat membunuh beberapa sel kanker payudara yang sangat agresif. Dalam pengujian itu kami juga menemukan bahwa konsentrasi yang ada tidak merusak sel normal,” jelas pemimpin peneliti Ciara Duffy.
Selain itu, melittin yang ada di dalam racun sengatan lebah madu memberikan efek memperlambat dan mengurangi pertumbuhan sel kanker dalam 20 menit. Sementara dalam waktu 60 menit mampu menghancurkan membran sel kanker sepenuhnya.
Baca Juga:

Studi seperti ini sudah pernah dilakukan sebelumnya. Laporan pertama tentang penelitian racun sengatan lebah madu pernah dipublikasikan di jurnal Nature pada tahun 1950. Pada publikasi ilmiah itu dituliskan racun sengatan tersebut dapat mengurangi pertumbuhan tumor pada tanaman.
Cara Duffy mengambil racun lebah madu adalah menidurkan lebah dengan karbon dioksida. Kemudian diletakan di atas es sebelum racun duri ditarik keluar dari perut dan racun diekstraksi dengan pembedahan.
Racun lebah yang diklaim dapat membantu mengobati kanker payudara ganas tentu menjadi kabar gembira bagi penyintas kanker payudara. Hanya menunggu penelitian ini selesai secara mendalam maka dapat diproduksi secara masal ke seluruh dunia. Pada intinya tetaplah jaga kesehatan dan tetap mengadaptasi gaya hidup yang sehat. (ray)
Baca Juga:
Mirip 'Permata Hidup', Hewan Ini Jadi Sorotan di Media Sosial