Parenting

Pusat Perawatan Pascamelahirkan Terinspirasi Tradisi dari Timur Hadir di New York

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 09 Mei 2023
Pusat Perawatan Pascamelahirkan Terinspirasi Tradisi dari Timur Hadir di New York
Konsep Tionghoa “zuo yue zi” adalah ibu baru tinggal di rumah selama satu bulan untuk beristirahat setelah melahirkan. (Foto: Pexels/Sarah Chai)

'KAMU tidak boleh membawa barang berat. Kamu harus tidur lebih banyak. Tidak ke kantor. Tidak melakukan pekerjaan rumah tangga'. Daftar larangan tersebut berlanjut saat Carol Chan menjelaskan instruksi pascapersalinannya untuk ibu baru Taylor Richard.

Chan ialah seorang pui yuet, juga disebut pengasuh anak, yang tinggal bersama keluarga setelah bayi lahir. Ia menyiapkan makanan dan obat-obatan herbal, merawat bayi, dan memberikan bimbingan bagaimana menjadi ibu baru.

BACA JUGA:

Ramahnya Kebijakan Negara Skandinavia Terapkan Cuti Melahirkan Khusus Suami

Richard, pembuat konten dari Kanada, pergi ke Hong Kong untuk menjadi model dan jatuh cinta dengan suaminya, Tom, di sana. Mereka menikah pada November 2018, dan Richard melahirkan putra mereka, Levi, pada Maret 2022. Ia lalu memutuskan untuk mempekerjakan Chan, yang tinggal bersama keluarga selama sebulan dan menghabiskan satu bulan tambahan untuk membantu.

bayi
Cuti sebulan untuk menghabiskan waktu memulihkan diri dan menjalin ikatan dengan bayi mereka merupakan kemewahan. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Richard membuat vlog tentang pengalamannya dengan Chan di saluran YouTube-nya. Video itu menjadi viral dengan 2,9 juta penayangan. Reaksi sebagian besar ialah kekaguman dan pujian dari para pengikut Richard yang terutama dari negara-negara Barat.

Konsep pengurungan ala Tionghoa -- zuo yue zi atau 'duduk sebulan' -- yakni ketika seorang ibu baru tinggal di rumah selama satu bulan untuk membiarkan tubuhnya beristirahat setelah melahirkan. Selama waktu itu, pui yuet membuat hidangan yang memenuhi kebutuhan fisik ibu dan membantunya memproduksi ASI dan masalah lainnya. Pui yuet juga merawat ibu dengan pijatan, balutan tubuh, dan pelajaran tentang cara merawat bayi yang baru lahir.

Richard ialah ibu Barat pertama yang dirawat Chan selama 12 tahun kariernya. Namun, sejak video YouTube Richard menjadi viral, Chan mengatakan dia mendapat telepon dari orang Barat yang meminta layanannya dari jauh seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Dia sekarang menuju ke Vancouver, British Columbia, pada Juli untuk bekerja sebagai pui yuet untuk sebuah keluarga di sana selama sebulan.

BACA JUGA:

Damai Ajalah Enggak Usah Kalap Borong Peralatan Bayi Jelang Melahirkan

Membawa tradisi pascapersalinan Timur ke Barat

Jenis perawatan yang diterima Richard tidaklah murah, baik bagi orangtua baru yang tinggal di Hong Kong atau di tempat lain. Namun, demikian, satu lokasi AS, Boram Postnatal Retreat, dibuka tahun lalu di New York City.

“Sangat menantang untuk membuat konsep diterima oleh orang lain,” kata salah satu pendiri Boram Nam kepada CNN. Dia menambahkan, ketika melahirkan banyak perhatian yang melimpah kepada kamu selama kehamilan beralih ke bayi, jadi sulit untuk mengubah pandangan itu jadi masuk masuk ke diskusi itu, dan orang-orang mengerti.

Program tersebut datang dengan label harga yang lumayan, mulai dari tiga malam seharga USD 2.700 atau sekitar Rp 39.752.235.

“Ini merupakan harga yang harus kami kenakan untuk tingkat layanan yang kami berikan dalam pedoman seperti apa perawatan pascapersalinan di AS,” kata Nam. Ia menambahkan bahwa dia berharap pada akhirnya layanan tersebut dapat ditanggung asuransi.

“Kami ingin memastikan ini dapat diakses orang lain, oleh lebih banyak perempuan, kelompok orang yang lebih beragam,” ujarnya.

Kurangnya perawatan postpartum di AS

bayi
Ketika melahirkan banyak perhatian yang melimpah kepada kamu selama kehamilan beralih ke bayi. (Foto: Pexels/Antoni Shkraba)


Mandy Major, pemilik Major Care, layanan doula nifas virtual yang berbasis di AS, menyadari kurangnya pendidikan nifas di negaranya.

"Kami memiliki kekurangan postpartum sistematis di sini dalam sistem perawatan kesehatan kami. Kami memiliki budaya go-go, hiper-produktif, hiper-independen, tetapi kami juga tidak memiliki cuti berbayar," kata Major.

Pengikut Richard yang sebagian besar orang Barat di YouTube mencatat tekanan itu, mengomentari kemewahan dalam mengambil cuti sebulan untuk menghabiskan waktu memulihkan diri dan menjalin ikatan dengan bayi mereka.

“Sebagai seorang perempuan Amerika yang telah melahirkan empat kali dan segera dikeluarkan dari rumah sakit diharapkan untuk mengetahui semuanya sendiri. Saya, tidak diragukan lagi, dapat mengatakan ini merupakan pilihan, itu mungkin telah mengubah seluruh pengalaman saya menjadi ibu,” kata satu orang.

“Saya kembali bekerja dua minggu pascapersalinan di Amerika. Saya tidak pernah merasa bahwa saya dapat sepenuhnya memiliki ikatan dengan anak saya,” ujar ibu lain.(aru)

BACA JUGA:

Memahami Rambut Rontok setelah Melahirkan

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan