Prank 'Sushi Terrorism' Buat Masyarakat Jepang Geram

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Februari 2023
Prank 'Sushi Terrorism' Buat Masyarakat Jepang Geram
Prank sushi terorrism buat masyarakat emosi akibat dianggap menjijikan. (Foto: Unsplash/Andraz Lazic)

JEPANG dikenal sangat menjunjung tinggi mereka, hal tersebut juga berlaku untuk urusan kuliner. Namun, baru-baru ini masyarakat Negeri Sakura dibuat geram akibat tren lelucon (prank) kurang beradab dan tidak higienis yang beredar di media sosial. Prank tersebut kemudian dikenal dengan istilah 'sushi terrorism'.

Meski disebut terorisme, tren lelucon ini tidak melibatkan senjata atau kekerasan. Namun lelucon tersebut ternyata menyulut amarah banyak orang Jepang, bahkan berdampak pada anjloknya saham perusahaan restoran sushi.

Prank ini bermula sejak adanya sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @takigare3 yang diambil di outlet Sushiro. Video tersebut menunjukkan seorang pengunjung yang tampaknya masih remaja menjilati wadah botol kecap restoran.

Tidak berhenti disitu saja, remaja itu kemudian menjilat tepi cangkir teh dan meletakkannya kembali di rak. Saat klip tersebut menjadi viral karena ditonton puluhan juta kali hal itu menyebabkan saham di perusahaan induk restoran, Food & Life Companies, merosot.

Baca juga:

Demi Sushi Gratis, Sejumlah Orang di Taiwan Rela Masukkan Kata 'Salmon' pada Namanya

View this post on Instagram

A post shared by CGTN (@cgtn)

Mengutip Guardian, diketahui bahwa video tersebut diambil di cabang restoran Sushiro di pusat kota Gifu, mendorong saham di perusahaan induk restoran anjlok hampir 5%. Sementara NHK melansir, perusahaan sushi itu menanggapi kejadian tersebut dengan mengajukan laporan ke polisi dengan dugaan kerusakan reputasi.

"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius karena merusak kepercayaan antara operator dan pelanggannya," kata Food & Life Companies dalam sebuah pernyataan. "Pelanggan kami muak dengan video ini, yang sama sekali tidak dapat diterima," sambung pernyataan tersebut.

Perusahaan mengatakan bahwa meskipun remaja dalam video tersebut dan orang tuanya telah meminta maaf, mereka bermaksud untuk melanjutkan masalah tersebut sebagai kasus pidana dan perdata.

Setelah diusut, video yang viral dan sudah dilihat lebih dari 90 juta views itu bukanlah aksi sushi terrorism pertama. Ini diketahui karena akun Twitter @ihateevth mengunggah beberapa video orang lain yang sudah lama melakukan tren ini.

Video itu menunjukkan orang-orang di restoran sushi lainnya, meletakkan wasabi di atas potongan sushi dan menjilati sendok dari wadah bubuk teh hijau yang digunakan oleh banyak pengunjung.

Baca juga:

Seniman Jepang Bikin Aksesori Unik Mirip Organ Tubuh Manusia

Prank 'Sushi Terrorism' Buat Masyarakat Jepang Geram
Prank ini bahkan membuat saham dari restoran sushi menjadi anjlok. (Foto: Unsplash/Maxim Hopman)

Banyak pengguna Twitter yang bereaksi dengan mengungkapkan kemarahannya terhadap tren prank itu, dan menggambarkan kejadian dalam video itu sebagai sesuatu yang memuakkan. Beberapa mengatakan kalau mereka akan berpikir dua kali untuk makan di restoran sushi lagi.

Kemarahan warganet ditujukan juga untuk mereka yang menunjukkan penghinaan terhadap standar kebersihan Jepang yang tinggi.

Perusahaan restoran sushi yang dirugikan atas tren tersebut kini telah mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah insiden serupa. Pelanggan di restoran yang terkena dampak dan di outlet terdekat sekarang harus membawa peralatan dan bumbu ke meja mereka dari titik pelayanan awal.

Perusahaan itu juga mengatakan bahwa mereka akan menyediakan peralatan makan yang baru didesinfeksi atas permintaan pengunjung. (dsh)

Baca juga:

Prank Berlebihan, Bintang Film 'Jackass' Dituntut

#Jepang #Viral #Sushi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan