Demi Sushi Gratis, Sejumlah Orang di Taiwan Rela Masukkan Kata 'Salmon' pada Namanya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 10 Juni 2022
Demi Sushi Gratis, Sejumlah Orang di Taiwan Rela Masukkan Kata 'Salmon' pada Namanya
Sejumlah orang rela mengganti nama resmi demi mendapat sushi gratis (Foto: pixabay/standpoint)

PUBLIK Taiwan dihebohkan oleh sejumlah penggemar sushi, karena mereka secara resmi mengubah nama untuk memasukan kata 'salmon'. Hal ini dilakukan demi promosi sushi gratis pada sebuah restoran, dan saat ini mereka terjebak dengan hal itu.

Legislator Taiwan kini sedang memperdebatkan kemungkinan untuk mengubah undang-undang yang hanya mengizinkan warga negara untuk mengubah nama (secara legal) maksimal tiga kali. Hal itu merupakan upaya untuk mengurangi dampak dari peristiwa yang dikenal sebagai 'salmon chaos'.

Baca juga:

Sumpit Pintar, Bisa Bikin Makanan Jadi Lebih Gurih

Sejumlah orang di Taiwan rela mengubah nama resmi mereka menjadi 'Salmon' untuk sushi gratis. (Foto: odditycentral)

Lebih dari 300 orang dilaporkan menerima tawaran dari Sushiro. Sebagian besar orang berhasil kembali ke nama lama mereka, setelah mengambil keuntungan dari promosi restoran itu. Tapi, beberapa lainnya terjebak dengan nama-nama jenaka seperti Handsome Salmon, Dancing Salmon, hingga Salmon Dream.

Kehebohan salmon yang melanda Taiwan pada 2021 ini berawal dari restoran Sushiro, yang mengumumkan bahwa orang-orang yang namanya homofon terkait 'salmon' bisa makan dengan harga diskon. Sementara yang namanya terdapat kata salmon bisa makan gratis dengan hingga lima orang lainnya.

Kendati ada upaya dari pemangku kebijakan setempat untuk membujuk mereka keluar dari fenomena ini, kabar tersebut terlanjur menyebar luas di media, bahkan digambarkan sebagai 'rasa malu' nasional oleh politikus Taiwan.

Banyak orang yang tertarik mengganti nama resmi demi diskon dan sushi gratis. (Foto: Pixabay/chonow)

Sebagian besar orang dari kelompok yang disebut 'salmoners' ini, sukses mentraktir diri mereka sendiri serta teman-teman dengan makan sushi gratis. Setelah itu, mereka beralih kembali ke nama asli mereka. Hal itu mungkin menjadi pemborosan sumber daya dan waktu bagi pihak berwenang, namun itu semua akhirnya dilupakan.

Baca juga:

Siswa SMA Jepang Sukses Ciptakan Alat Potong Kue Canggih

Mirisnya, lebih dari setahun setelah fenomena 'salmon chaos', beberapa dari mereka yang secara resmi mengubah namanya, masih terjebak dengan nama tersebut. Hal itu terjadi karena undang-undang Taiwan hanya mengizinkan orang mengubah nama sebanyak tiga kali.

"Setelah insiden salmon chaos, beberapa orang telah mengubah nama mereka tiga kali, dan saat ini tidak memiliki cara untuk mengubahnya kembali," ujar Legislator Partai Kekuatan Baru Chiu Hsien-chih.

Seperti contoh, seorang siswa yang mengubah namanya menjadi Salmon Dream Truong menemukan bahwa orang tuanya sudah mengubah nama dia sebanyak dua kali saat masih bayi. Karena itu, siswa tersebut kehabisan kesempatan untuk mengganti nama. Hal itu bisa dilakukan apabila undang-undang berubah. Bila tidak, maka dia akan terjebak dengan nama 'Salmon Dream' selama hidupnya.

Sejumlah orang menyarankan, agar undang-undang diubah menjadi lebih lunak, dan membuatnya lebih sulit dan mahal bagi orang yang ingin mengubah nama mereka. Seperti meningkatkan biaya dan waktu tunggu. Hal itu dirasa lebih baik, dibanding dengan membatasi penggantian nama. (Ryn)

Baca juga:

Peneliti Temukan Filter Canggih Untuk Bersihkan Air dengan Cepat

#Unik #Taiwan #Sushi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan