PPATK Ungkap Asal Usul Dugaan Pencucian Uang Rp 300 Triliun Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeberkan asal usul transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang dilaporkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menegaskan, transaksi ratusan triliun tersebut terindikasi hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Baca Juga:

PPATK Nyatakan Transaksi Rp 300 Triliun di Kemenkeu Diduga TPPU

"Itu kebanyakan terkait dengan kasus impor-ekspor, kasus perpajakan, di dalam satu kasus saja kalau kita bicara ekspor-impor itu bisa lebih dari Rp 100 triliun, lebih dari Rp 40 triliun," kata Ivan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).

Ivan mengungkapkan bahwa laporan hasil analisis (LHA) itu pertama terkait oknum. Kemudian, terkait oknum dan institusinya, misalnya dalam kasus ekspor impor dan perpajakan.

"Kedua, ada LHA yang terkait oknum dan institusinya, misalnya kami temukan kasus-ekpor impor perpajakan, tapi kita ketemu oknumnya," ungkapnya.

Baca Juga:

Bahas Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun, DPR Bakal Gelar Rapat dengan PPATK Besok

Kemudian Ivan melanjutkan, PPATK tidak menemukan oknumnya tetapi temuan dari tindak pidana asal. Tindak pidana asal tersebut berkaitan dengan ekspor impor dan pajak.

"Jadi tindak pidana asal misalnya kepabeaan, perpajakan, itu yang kita sampaikan kepada penyidiknya," imbuhnya.

Karena itu, Ivan menekankan bukan kejadian tindak pidana terjadi di Kemenkeu. Tapi PPATK menyerahkan laporan kepada Kemenkeu yang memiliki fungsi penyidikan kasus terkait ekspor impor dan pajak.

"Jadi sama sekali tidak bisa diterjemahkan kejadian tindak pidananya itu ke Kementerian Keuangan, ini jauh berbeda. Jadi kalimat di Kementerian Keuangan itu juga kalimat yang salah, itu yang menjadi tugas pokok dan fungsi Kementerian Keuangan," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Menkeu Sebut Telah Menindaklanjuti Surat PPATK dari 2009

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Anies Baswedan Copot William Sabandar dari Jabatan Dirut MRT
Indonesia
Anies Baswedan Copot William Sabandar dari Jabatan Dirut MRT

Anies mencopot William Sabandar dari jabatan Direktur Utama PT MRT Jakarta.

Heru Budi Imbau Mal Tampilkan Logo HUT Jakarta dan KTT ASEAN
Indonesia
Heru Budi Imbau Mal Tampilkan Logo HUT Jakarta dan KTT ASEAN

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau kepada para pengelola mal dan LED Videotron untuk dapat mendukung dan memeriahkan HUT ke-496 Kota Jakarta dan KTT ASEAN dengan menampilkan logo kedua acara tersebut.

Ada Aksi May Day 2023, Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Gambir Juga Berhenti di Jatinegara
Indonesia
Ada Aksi May Day 2023, Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Gambir Juga Berhenti di Jatinegara

PT KAI Daop 1 Jakarta mengantisipasi kemacetan di wilayah Gambir pada periode arus balik mudik hari ini. Apalagi, pada 1 Mei ini ada demo buruh yang berpotensi menyebabkan kemacetan di seputar stasiun Gambir.

Risma Tanggapi Potensi jadi Kandidat Pilgub DKI Jakarta
Indonesia
Risma Tanggapi Potensi jadi Kandidat Pilgub DKI Jakarta

Tri Rismaharini mengaku tidak memikirkan jabatan dan membayangkan dirinya ke depan.

[HOAKS atau FAKTA]: Ida Dayak Dapat Pedang Emas dari Raja Arab
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ida Dayak Dapat Pedang Emas dari Raja Arab

Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa Ida Dayak mendapat pedang emas dari Raja Arab Saudi karena berhasil menyembuhkan pangeran.

Dewan Pers Gelar Salat Gaib untuk Mendiang Azyumardi Azra
Indonesia
Dewan Pers Gelar Salat Gaib untuk Mendiang Azyumardi Azra

badah Salat gaib dilaksanakan pegawai, petinggi Dewan Pers dan tamu undangan untuk mendiang Azyumardi Azra pada Senin (19/9) siang ini.

Profil Abdullah Azwar Anas, MenPAN RB Pilihan Jokowi
Indonesia
Profil Abdullah Azwar Anas, MenPAN RB Pilihan Jokowi

Kepala Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), itu akan menggantikan almarhum Tjahjo Kumolo yang wafat pada 1 Juli 2022.

Warga Cirebon Antusias Ikut Program 'Sambo' Buat Dampatkan 5 Kg Beras
Indonesia
Warga Cirebon Antusias Ikut Program 'Sambo' Buat Dampatkan 5 Kg Beras

Sampah seberat 2 kilogram yang dibawa warga dari rumahnya kemudian ditukarkan dengan berupa beras 5 kilogram.

DPR Khawatir Indonesia Keluar dari Ekosistem Sepak Bola Internasional
Indonesia
DPR Khawatir Indonesia Keluar dari Ekosistem Sepak Bola Internasional

Kekhawatiran akan masa depan sepak bola Indonesia muncul usai terancamnya gelaran Piala Dunia U-20.

Pimpinan Komisi IX DPR Dorong Kajian Ilmiah soal Ganja untuk Medis
Indonesia
Pimpinan Komisi IX DPR Dorong Kajian Ilmiah soal Ganja untuk Medis

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris menilai, Indonesia harus memulai kajian tentang manfaat tanaman ganja untuk kepentingan medis.