Posisi BW di Kubu SBY Buka Memori Penetapan Tersangka Anas Urbaningrum
Ketua Tim Kuasa Hukum Demokrat Bambang Widjojanto (tengah) menunjukkan berkas gugatan untuk Jhoni Allen cs. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
MerahPutih.com - Para loyalis Anas Urbaningrum bereaksi begitu tahu bahwa Bambang Widjojanto (BW) menjadi pengacara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kisruh Partai Demokrat (PD) yang berujung dengan lahirnya dualisme kepengurusan.
Praktisi hukum Petrus Selestinus mengatakan, tampilnya BW di kubu AHY membuka memori penetapan tersangka Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum DPP PD lewat tangan BW ketika ia menjadi pimpinan KPK beberapa waktu lalu.
"Bisa saja saat itu dijadikan alat untuk memukul kader-kader PD yang menjadi lawan politik yang tidak disukai (Anas)," kata Petrus kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (17/3).
Baca Juga:
KPK Eksekusi Eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum ke Lapas Sukamiskin
Petrus melihat, ada upaya membangun dinasti Cikeas dalam PD dengan mematikan karier politik sejumlah kader yang potensial dan menonjol untuk menjadi calon pemimpin masa depan.
"Seperti mendepak Anas dari kursi Ketua Umum PD dan berhasil," jelas Petrus.
Petrus menilai, ucapan Bambang Widjojanto bahwa Demokrat sedang menghadapi "brutalitas" kekuasaan pemerintah, itu lebih tepat dialamatkan kepada pemerintahan saat itu.
"Tentu saja ketika hendak menyingkirkan AU dari kursi Ketua Umum PD, melalui kriminalisasi sebagai buah dari konspirasi kekuasaan," jelas Petrus.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi ini melihat, Anas perlu dipulihkan secara terhormat segala harkat dan martabatnya, melalui sebuah amnesti dari presiden.
"Ini, jika diyakini proses hukum terhadap AU adalah buah dari konspirasi SBY dengan pimpinan KPK era AS dan BW," jelas Petrus.
I Gede Pasek Suardika, salah satu loyalis Anas mengaku hadirnya sosok BW sebagai kuasa hukum kubu AHY membangkitkan memorinya pada rangkaian panjang kisah lengsernya Anas.
Menurut dia, dalam kasus Anas, memang ada dua sosok komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bersemangat memenjarakan Anas.
”Yaitu Samad yg terbukti ngebet nyawapres dan BW yang ternyata satu jalur dg Cikeas. Bahkan Keduanya terlibat dalam Kasus Sprindik Bocor usai pidato @SBYudhoyono dari Jeddah,” tulis Pasek lewat akun Twitter @G_paseksuardika, Senin (15/3).
Baca Juga:
Pasek mengatakan, BW selalu lantang mengondisikan opini untuk menjerat Anas. Upaya keras KPK disampaikan BW dengan mengatakan telah memeriksa lebih 350 orang. Namun, KPK masih saja kesulitan menemukan kejahatan dengan alat bukti yang telak.
Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini pun mengungkapkan terjadi tarik ulur penentuan status tersangka Anas yang berjalan seiring dengan upaya pelengseran AU dari posisi ketua umum Partai Demokrat lewat berbagai cara. (Knu)
Baca Juga:
Alasan Sakit, Anas Urbaningrum Batal Jadi Saksi Sidang e-KTP
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
BUMD PT BDS Pemkab Bandung Gagal Bayar Proyek Ketahanan Pangan
Anas Urbaningrum Ungkap Rahasia di Balik Sosok Suryadharma Ali yang Tak Banyak Orang Tahu
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi