Pertanda dalam Mimpi Berulang
Mimpi berulang-ulang jadi pertanda kamu sedang cemas.(foto: pexels_skylar kang)
PERNAHKAH kamu terjebak dalam siklus mimpi yang berulang-ulang? Kejadian ini sering kali disangka sebuah pesan yang berusaha disampaikan melalui mimpi dan membingungkan. Pertanda apa sih yang ada di balik mimpi yang berulang?
Seperti dilansir Psychology Today, mimpi berulang terjadi pada 60-75 persen orang dewasa. Perempuan lebih umum mengalami mimpi berulang ketimbang laki-laki. Tema-tema yang umum muncul pada mimpi berulang meliputi penyerangan, pengejaran, kegagalan, situasi terjebak, terlambat, kegagalan dalam ujian, hingga kehilangan mobil. Secara teori, mimpi berulang diasumsikan dapat mengungkap adanya konflik tak terselesaikan atau pemicu stres pada kehidupan nyata. Asumsi itu didukung temuan yang menyebut mimpi berulang biasanya diikuti mimpi buruk yang dikaitkan dengan kesejahteraan psikologi yang rendah.
BACA JUGA:
Oleh karena itulah, kamu perlu memahami makna di balik mimpi yang berulang untuk dapat mengatasinya. Beberapa mimpi mungkin memiliki interpretasi yang mudah, seperti merasa cemas karena tidak siap. Namun, beberapa mimpi lainnya memerlukan introspeksi karena mimpi-mimpi tersebut terkadang dapat dibentuk melalui pengalaman pribadi dan asosiasi yang unik bagi setiap individu.
Seorang psikolog klinis Dr Nirit Soffer-Dudek dari Ben-Gurion University of the Negev di Israel, seperti dikabarkan CNN, menjelaskan mimpi yang berulang umumnya terjadi karena ketidaksiapan, rasa malu sosial, perasaan tidak mampu, dan merasa sedang dalam bahaya melalui berbagai kejadian. Salah satu contoh yang sering diketahui publik yakni mimpi kehilangan gigi yang menandakan bahwa akan ada yang meninggal atau perasaan putus asa.
Kejadian itu merupakan gangguan stres yang disebut dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau kecemasan berlebih yang memungkinkan kamu mengalami mimpi berulang. Perasaan dari gangguan ini berhubungan dengan ketakutan dan pengalaman traumatis. Mimpi akan terus berlanjut hingga masalah yang mendasarinya terselesaikan.
BACA JUGA:
“Pada penderita PTSD, mimpi mereka begitu jelas sehingga membangunkan mereka dari tidur. Itu menjadi masalah karena mimpi itu tidak pernah diproses. Itulah mengapa hal itu berulang. Seperti pekerjaan yang belum selesai,” kata spesialis pengobatan tidur Dr Alex Dimitriu, dikutip CNN. “Otak mencoba untuk menyelesaikan sesuatu dan mengistirahatkannya,” tambahnya.
Menurutnya, mimpi yang kerap kali terulang dapat disebabkan pemicu biologis atau lingkungan. Kondisi itu disebut sleep apnea yang menyebabkan mimpi kamu seperti tercekik atau tenggelam. Lingkungan juga dapat menjadi salah satu faktornya, seperti alarm mobil atau keributan lainnya yang dapat memengaruhi mimpi kamu.
Untuk dapat mengatasi kejadian ini, para ahli merekomendasikan teknik seperti membuat jurnal, meditasi, dan terapi. Kamu disarankan menulis ulang kejadian yang terjadi dalam mimpimu dengan akhir yang positif. Kegiatan itu disebut sebagai terapi latihan mimpi. Kamu perlu mencari bantuan profesional jika kamu tidak merasa baikan atau mimpi berulang semakin mengganggu kehidupan kamu.
Usahakanlah untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dan sekitar. Kurang tidur, kafein, atau konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan mimpi berulang. "Menciptakan fondasi kebiasaan tidur yang sehat dan membatasi gangguan dapat meringankan masalah ini," saran Dimitriu.(nda)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja