Perlukah Kuras Transmisi Otomatis?


Mengganti oli transmisi harus dikruas. (Foto: Pexels/Himanshu Yadav)
PADA satu dekade terakhir ini, pasar sudah menerima hadirnya mobil dengan transmisi otomatis. Kenyamanan penggunaan transmisi otomatis di kota-kota besar sangat memuaskan pemilik kendaraan.
Namun cara pemeliharaan mobil bertransmisi otomatis berbeda dengan mobil bertransmisi manual. Yang harus diperhatikan adalah perawatan pada transmisi otomatisnya itu sendiri.
Baca Juga:

Yang harus kamu ketahui bahwa komponen gir dan lainnya sering bergesek di dalam transmisi. Gram atau bubuk sisa gesekan biasanya dapat menempel pada bagian transmisi. Bila ini dibiarkan akan berisiko mengganggu kinerjanya. Oleh karena itu, agar performa kendaraan kembali meningkat biasanya dilakukan pergantian pelumas sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Dilansir dari laman KabarOto, Roni Agung, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter. menjelaskan, mengganti pelumas reguler kurang maksimal lantaran masih ada gram di dalam transmisi tidak ikut terbuang. Oleh karena itu dibutuhkan proses flush atau menguras seluruh oli agar ruang kerja transmisi bersih total.
“Agar performanya meningkat, transmisi otomatis disarankan untuk flush secara berkala,” kata Roni.
kuras transmisi matik sebaiknya dilakukan setiap interval 40.000 km. Pelumas yang sudah terkontaminasi di dalam transmisi harus benar-benar dikuras. Termasuk kotoran yang sulit dihilangkan.
Jadi jika proses ganti oli transmisi matik saja sebanyak 4 liter, itu hanya mengganti yang ada di penampungan. Sementara kuras transmisi matik menggunakan alat khusus, sehingga volume pelumas yang biasanya sekitar 8 liter terkuras semua.
“Jadi benar-benar bersih, karena kotoran di dasar dan melekat di komponen ikut terbuang,” jelas Roni.
Baca Juga:

Yang harus diperhatikan dalam merawat mobil matik adalah cara melakukan penggantian oli transmisi matik yang dapat menimbulkan masalah. Terutama bila dilakukan oleh montir atau teknisi yang tidak terbiasa berurusan dengan mobil matik.
Kesalahan dalam proses penggantian oli transmisi bisa membuat kendaraan tidak bisa jalan atau digunakan. Bila sudah begini mobil dapat masuk angin.
Menguras oli transmisi matik tidak bisa disemprot menggunakan angin kompresor. Ini yang membuat kemudian angin atau udara terjebak di dalamnya. Kalau sudah begini angin harus dikeluarkan dari ruang karter agar tak rembes ke radiator.
Memompanya dengan menggunakan pompa bensin (fuel pump) untuk menekan oli yang disalurkan ke selang dan masukkan ke kaleng. Setelah bersih dan dipastikan tidak ada angin yang tertinggal, baru masukkan oli transmisi yang digunakan. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru

Kursus Safety Riding Sepi Peminat, Pangkal Tingginya Angka Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia
