RAMBUT rontok berlebih di kulit kepala dapat menyebabkan kebotakan. Kondisi ini cukup menyebalkan bagi banyak orang, karena pasti langsung berdampak pada penampilan.
Kondisi dengan nama ilmiah alopecia tersebut bisa dialami oleh siapa saja, tetapi kondisi ini seringkali dialami oleh pria. Mungkin ada beberapa pria yang tidak mempermasalahkan kondisi ini, sehingga mau tidak mau ia harus rela menjalani sisa hidupnya tanpa memiliki rambut di kulit kepala atau botak.
Namun, bagi yang mengalami kondisi alopecia dan mempermasalahkan soal penampilan, operasi transplantasi rambut menjadi salah satu solusinya. Operasi ini banyak dilakukan oleh para pesohor, salah satunya dilakukan oleh seorang penyanyi dan produser lagu yaitu Anang Hermansyah.
Penjelasan singkatnya, operasi transplantasi rambut dilakukan dengan memindahkan kulit kepala dengan folikel rambut aktif ke area botak. Satu sesi operasi umumnya bisa memindahkan kulit yang terdapat sekitar 10–60 folikel rambut. Hasil operasi ini dapat terlihat setelah beberapa bulan.
Baca juga:

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kalian melakukan operasi transplantasi rambut. Mengutip hindustantimes, berdasarkan dengan wawancara bersama Dr Aman Dua, MBBS, MD Dermatology, Chief Dermatologist and Hair Transplant Surgeon di AK CLINICS. Ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan operasi transplantasi rambut.
Riwayat penyakit dan Konsumsi Zat Adiktif
Jika memiliki riwayat penyakit seperti, diabetes, hipertensi, masalah tekanan darah, dan penyakit lainnya yang mengharuskan konsumsi obat selama melakukan operasi transplantasi rambut.
Kamu perlu memperhatikan kandungan obat yang kalian konsumsi. Karena kadang-kadang obat yang digunakan selama transplantasi rambut mungkin berinteraksi dengan obat yang kalian minum dan menghambat hasil operasi atau kesehatan.
Selain itu, konsumsi zat adiktif seperti nikotin, opium, gulma, dan lain lain perlu diungkapkan selama konsultasi karena mungkin telah meningkatkan aliran darah sebagai efek samping.
Baca juga:

Gaya hidup dan Profesi
Gaya hidup dan profesi selama menjalani operasi transplantasi rambut perlu diperhatikan. Dr Aman dua menyarankan, proses operasi secara keseluruhan jangan dilakukan terburu-buru. Operasi harus dilakukan dengan baik sebelumnya agar membuahkan hasil yang baik, tepatnya 6 hingga 8 bulan.
Dengan waktu selama itu, kamu perlu mengosongkan waktu atau mengurangi rutinitas yang beresiko agar mendapatkan hasil yang terbaik pascaoperasi. Karena aktivitas pascaoperasi mempengaruhi seberapa banyak pembengkakan yang akan terjadi setelah operasi. Lalu, disarankan juga agar kepala tidak ditekuk untuk jangka waktu yang lama setelah operasi.
Memilih Ahli Bedah yang Tepat
Pilihlah ahli bedah bersertifikat yang tepat untuk menjalankan operasi, tentukan pilihan dari klinik yang berbasis teknisi.
Lakukan beberapa konsultasi menyeluruh dengan ahli bedah restorasi rambut, sampai mencapai sebuah titik temu yang sesuai dengan anjuran medis dan kalian inginkan. Operasi yang berkualitas memastikan efek samping yang diminimalkan dan hasil yang bagus. (ahs)
Baca juga:
Transplantasi Rambut Robotik dengan Teknologi AI Hadir di Indonesia