Kesehatan

Penelitian: Pilek Memberikan Perlindungan Terhadap COVID-19

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 11 Januari 2022
Penelitian: Pilek Memberikan Perlindungan Terhadap COVID-19

Sepertiga dari orang yang tidak tertular ternyata memiliki tingkat sel T memori spesifik yang tinggi. (Foto: unsplash.com/Zahra Wijayanti)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERTAHANAN alami terhadap pilek atau flu menawarkan perlindungan terhadap COVID-19, demikian menurut penelitian. Dimuat di BBC, studi skala kecil, yang diterbitkan di Nature Communications, melibatkan 52 orang yang tinggal dengan seseorang yang baru saja tertular COVID-19.

Mereka yang telah mengembangkan "bank memori" sel kekebalan spesifik setelah pilek, untuk membantu mencegah serangan di masa depan, tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk terkena COVID-19. Namun, para ahli mengatakan pertahanan ini tidak dapat berdiri sendirian, vaksin tetap menjadi kuncinya.

Baca Juga:

Gejala Sakit Kepala dan Pilek pada Varian Delta

Mereka pun tetap percaya temuan ini dapat memberikan wawasan yang berguna tentang bagaimana sistem pertahanan tubuh melawan virus.

COVID-19 disebabkan oleh sejenis virus corona, dan beberapa pilek disebabkan oleh virus corona jenis lain, jadi para ilmuwan bertanya-tanya apakah kekebalan terhadap yang satu dapat membantu yang lain.

Para ahli memperingatkan akan menjadi "kesalahan besar" untuk berpikir bahwa siapa pun yang baru-baru ini menderita flu secara otomatis terlindungi dari COVID-19.

Temuan ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana sistem pertahanan tubuh melawan virus. (Foto: unsplash.com/Ani Kolleshi)

Pendekatan baru

Penelitian oleh tim Imperial College London, Inggris ini ingin memahami lebih baik mengapa beberapa orang tertular COVID-19 setelah terpapar virus dan yang lainnya tidak. Mereka memfokuskan studi mereka pada bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, sel-T.

Beberapa sel T ini membunuh sel yang terinfeksi oleh ancaman tertentu, misalnya, virus flu. Dan, begitu pilek hilang, beberapa sel T tetap berada di dalam tubuh sebagai bank memori, siap untuk memasang pertahanan saat mereka menghadapi virus berikutnya.

Pada September 2020, para peneliti mempelajari 52 orang yang belum divaksinasi tetapi tinggal bersama orang-orang yang baru saja dinyatakan positif COVID-19. Separuh dari kelompok tersebut kemudian mendapatkan COVID-19 selama masa studi 28 hari dan separuhnya tidak.

Baca Juga:

Selain Virus Corona, Cuci Tangan Melindungimu Dari Batuk dan Pilek

Sepertiga dari orang yang tidak tertular COVID-19 ternyata memiliki tingkat sel T memori spesifik yang tinggi dalam darah mereka. Sel ini kemungkinan telah dibuat ketika tubuh telah terinfeksi dengan coronavirus manusia lain yang terkait erat. Kata mereka, paling sering yaitu pilek atau flu biasa.

Variabel lain

Para peneliti juga menerima variabel lain, seperti ventilasi dan seberapa menular kontak rumah mereka akan menentukan apakah orang tertular virus juga.

Dr Simon Clarke, di University of Reading, Inggris mengatakan meskipun ini adalah penelitian yang relatif kecil, hasilnya menambah pemahaman tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh melawan virus dan dapat membantu vaksin di masa depan.

Kesalahan besar untuk berpikir jika baru menderita flu secara otomatis terlindungi dari COVID-19. (Foto: unsplash.com/Mufid Majnun)

Dia menambahkan, "Data ini tidak boleh diinterpretasikan secara berlebihan. Tampaknya tidak mungkin setiap orang yang telah meninggal atau memiliki infeksi yang lebih serius, tidak pernah mengalami pilek yang disebabkan oleh virus corona."

"Dan bisa menjadi kesalahan besar untuk berpikir bahwa siapa pun yang baru-baru ini menderita pilek terlindungi dari COVID-19, karena virus corona hanya menyumbang 10-15 persen dari pilek," dia mengingatkan.

Profesor Ajit Lalvani, penulis senior studi tersebut, setuju bahwa vaksin adalah kunci untuk perlindungan. "Belajar dari apa yang dilakukan tubuh dengan benar dapat membantu menginformasikan desain vaksin baru."

Vaksin saat ini secara khusus menargetkan protein lonjakan yang berada di bagian luar virus, tetapi protein lonjakan tersebut dapat berubah dengan varian baru.

Tetapi sel-T tubuh menargetkan protein virus internal, yang tidak banyak berubah dari varian ke varian, yang berarti vaksin yang memanfaatkan kerja sel-T lebih dekat dapat memberikan perlindungan yang lebih luas dan tahan lama terhadap COVID-19. (aru)

Baca Juga:

5 Benda yang Rawan Menularkan Virus Corona, Segera Cuci Tangan!

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan