Pendidikan Seks Jadi Kunci Hak Otonomi Tubuh

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 30 Agustus 2021
Pendidikan Seks Jadi Kunci Hak Otonomi Tubuh

Pendidikan seks adalah kunci dari penegakan hak otonomi tubuh bagi perempuan. (Foto: Unsplash/Sonnie Hiles)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PELECEHAN seksual terhadap perempuan kerap kali muncul di zaman yang sudah modern ini. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pendidikan seks adalah kunci dari penegakan hak otonomi tubuh bagi perempuan.

Seseorang punya kuasa menentukan apa yang terjadi dengan tubuhnya tanpa ada risiko kekerasan dan paksaan.

“Padahal tidak ada manfaatnya dan merugikan, kalau pada lelaki manfaatnya jelas,” kata Hasto dalam webinar Otonomi Tubuh: Tubuhku adalah Milikku, mengutip ANTARA.

Hasto menyebutkan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan, khususnya perempuan, membuat hak otonomi tubuh kaum hawa dilanggar. Dia mencontohkan praktik sunat perempuan yang dilakukan sebagian orang karena minimnya pengetahuan.

Baca juga:

Dr. Boyke Jagoan Pendidikan Seks Meski Dianggap Tabu

Pendidikan Seks Jadi Kunci Hak Otonomi Tubuh
Seseorang punya kuasa menentukan apa yang terjadi dengan tubuhnya. (Foto: Unsplash/Vinicus Wiesehofer)


Menurut Hasto, jika masyarakat sejak dini diajari tentang tubuh masing-masing, mereka bisa punya pengetahuan mengenai apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Termasuk praktik pernikahan pada anak yang sistem reproduksinya belum sempurna justru akan merugikan kesehatan, seperti risiko kanker serviks.
Sayangnya, pendidikan seks masih sering diterjemahkan hanya melulu soal hubungan seksual dan kerap masih jadi perbincangan tabu.

Setiap orang, lanjut Hasto, memiliki hak atas otonomi tubuh dan juga berhak untuk membuat pilihan terkait dengan dirinya. Sayangnya, perempuan-perempuan di negara berkembang masih banyak yang belum bisa menggunakan hak tersebut. Tidak semua perempuan tahu dan mengerti bahwa dia berhak memilih urusan kontrasepsi, menikah, hingga urusan mengandung.

“Otonomi tubuh sebagau suatu hak universal tentu ini menjadi bagian yang perlu diperhatikan,” katanya.

Baca juga:

Edukasi Seks Kurang, Angka HIV/AIDS di Indonesia Bertambah

Pendidikan Seks Jadi Kunci Hak Otonomi Tubuh
Masyarakat harus diajari sejak dini. (Foto: Unsplash/freestocks)


Bila hak dan masalah terkait gender telah diatasi, akan tercipta dukungan besar terhadap perwujudan kualitas kesehatan perempuan serta anak perempuan. Jika perempuan berhak untuk menentukan kapan dirinya akan menikah, perkawinan di bawah umur bisa dihindari sehingga masalah-masalah seperti kematian ibu dan bayi akibat kondisi fisik yang belum matang untuk menikah dan melahirkan bisa ditekan.

“Kita masih tetap harus berjuang untuk itu, derajat kesehatan bangsat tentu sangat erat sekali hubugannya kematian ibu dan bayi serta kekerasan pada perempuan. Ini satu hal yang sangat penting untuk kita perhatikan bersama,” tutupnya. (and)

Baca juga:

Jumlah Penderita AIDS di Indonesia Tinggi, Pendidikan Seks Rendah

#Kesehatan #Pendidikan Seksual
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan