Pencarian Pilot Susi Air Diperluas hingga Kabupaten Lanny Jaya Dan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani. (ANTARA/HO/Humas Polda Papua)

MerahPutih.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar Pesawat Philatus milik Susi Air yang dipiloti Kapten Philip tanggal 7 Februari 2023 di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga.

Selain membakar pesawat, KKB menyandera Kapten Philip yang berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Komandan Satgas Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Rahmadani mengakui, saat ini pencarian pilot Susi Air diperluas hingga ke Kabupaten Lanny Jaya.

Baca Juga:

Mabes Polri Belum Beri Jaminan Waktu Pembebasan Pilot Susi Air

"Pencarian saat ini dilakukan hingga ke Kabupaten Lanny Jaya karena Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah meninggalkan Paro, Kabupaten Nduga," paparnya, Senin (6/3), seperti dikutip Antara.

Faizal yang juga menjabat Dirkrimum Polda Papua mengatakan dengan memperluas pencarian diharapkan dapat menemukan titik terang keberadaan Philip.

"Tidak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru," kata Kombes Faizal.

Baca Juga:

Lokasi Sandera Pilot Susi Air Berpindah-pindah

Bahkan, katanya, Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemda setempat.

"Kami terus berupaya agar dapat membebaskan pilot Philip dari KKB dalam keadaan selamat, termasuk tim dan masyarakat," katanya. (*)

Baca Juga:

Negara Wajib Lindungi Pilot Susi Air

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
DPR Dukung Rencana Wapres Ma'ruf Amin Berkantor di Papua
Indonesia
DPR Dukung Rencana Wapres Ma'ruf Amin Berkantor di Papua

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus mengapresiasi kebijakan Wapres Ma'ruf Amin yang berkantor selama sepekan di Provinsi Papua.

Minta Irjen Napoleon Disidang Etik, Kompolnas: Jangan Sampai Mencederai Polri
Indonesia
Minta Irjen Napoleon Disidang Etik, Kompolnas: Jangan Sampai Mencederai Polri

Kompolnas meminta Mabes Polri segera menggelar sidang pelanggaran etik terhadap Irjen Napoleon Bonaparte.

Cak Imin Sempat Deg-degan Belum Minta Restu Kiai Berduet dengan Anies
Indonesia
Cak Imin Sempat Deg-degan Belum Minta Restu Kiai Berduet dengan Anies

Cak Imin mengkalim bahwa semua ulama dan kiai menyatakan dukungan terhadap pasangan Anies dan Cak Imin.

Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah Mencapai 202 Per Hari
Indonesia
Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah Mencapai 202 Per Hari

Kabar baik datang untuk para penumpang LRT Jabodebek. Pasalnya, moda transportasi urban anyar ini akan menambah jam operasional.

[HOAKS atau FAKTA]: Mencampur Urine dengan Garam Dapat Deteksi Kehamilan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Mencampur Urine dengan Garam Dapat Deteksi Kehamilan

Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa kehamilan dapat dideteksi dengan cara mencampur urine dengan garam.

Eko Patrio Ungkap Alasan Denny Cagur Ditolak Kembali ke PAN
Indonesia
Eko Patrio Ungkap Alasan Denny Cagur Ditolak Kembali ke PAN

Penolakan setelah sebelumnya Denny Cagur pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

[HOAKS atau FAKTA]: Makan Mie dan Coklat Bersamaan Bisa Menimbulkan Kematian
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Makan Mie dan Coklat Bersamaan Bisa Menimbulkan Kematian

Beredar kembali klaim tentang bahaya memakan cokelat setelah memakan mi instan. Akun Facebook bernama Ahmad Hamid membagikan klaim tersebut pada 13 Februari 2023.

KBRI Beijing Keluarkan Peringatan bagi WNI
Dunia
KBRI Beijing Keluarkan Peringatan bagi WNI

Kedutaan Besar RI di Beijing mengeluarkan peringatan kepada seluruh WNI di Tiongkok agar mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 dan bencana gelombang dingin.

Polri Tindak Tegas Anggotanya yang Tipu Tukang Bubur di Cirebon
Indonesia
Polri Tindak Tegas Anggotanya yang Tipu Tukang Bubur di Cirebon

Institusi Polri kembali tercoreng akibat dugaan pelanggaran oknum anggotanya. Kali ini, Wahidin, tukang bubur di Cirebon, Jawa Barat mengaku ditipu oleh oknum polisi, AKP SW.

Ketua PBNU Nilai Sistem Proporsional Tertutup Kurangi Hak Pemilih
Indonesia
Ketua PBNU Nilai Sistem Proporsional Tertutup Kurangi Hak Pemilih

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan sistem proporsional tertutup dinilai mengurangi hak langsung dari pemilih.