MENDENGKUR kondisi fisik yang dipercaya terjadi akibat kelelahan beraktivitas. Banyak orang menganggap bahwa hal itu normal dan tidak mengganggu orang lain. Namun penelitian dari Universitas John Hopkins menemukan hal sebaliknya.
Melansir dari laman Mirror, para peneliti ini mempelajari efek tidur dengan seseorang yang mendengkur. Temuan mereka menunjukkan bahwa alangkah lebih baiknya berinvestasi beberapa penyumbat telinga.
Baca Juga:

Dalam studi tersebut, peneliti merekam suara yang dibuat oleh 162 pendengkur, menggunakan monitor yang dipasang di atas tempat tidur mereka. Studi ini mengungkapkan bahwa volume mendengkur melebihi 45 desibel dalam 66% responden. Ini cukup keras namun, masih bisa dikondisikan.
sementara 14% responden mendengkur lebih dari 53 desibel, seperti mendengar sebuah barang jatuh yang bisa membuat orang susah tidur. Hal ini menjadi kekhawatiran, dan digolongkan sebagai polusi suara.
Baca Juga:

Dalam studi, yang diterbitkan di Sleep, para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Mudiaga Sowho, menulis: "Mendengkur merupakan sumber polusi suara di kamar tidur dan merupakan target penting untuk mengurangi suara dan efek buruknya pada mitra ranjang."
Mendengkur disebabkan oleh hal-hal seperti lidah, mulut, tenggorokan atau saluran udara di hidung Anda yang bergetar saat Anda bernapas, menurut NHS. Namun, jika dengkuranmu benar-benar menyebabkan masalah pada kamu dan pasangan, sebaiknya mencari pertolongan medis. (nic)
Baca Juga: