Paramount Pictures Tunda Perilisan Film Mereka di Rusia
Sonic the Hedgehog 2. (Foto: Paramount Pictures)
MENGIKUTI jejak Universal, Paramount Pictures ikut menunda perilisan teatrikal film-filmnya yang akan datang di Rusia. Hal ini dilakukan sebagai protes atas tindakan negara tersebut yang menginvasi Ukraina pekan lalu.
"Saat kami menyaksikan tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina, kami telah memutuskan untuk menghentikan rilis teatrikal film-film kami yang akan datang di Rusia, termasuk The Lost City, dan Sonic the Hedgehog 2," kata juru bicara studio dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Variety, Rabu (2/3).
Baca juga:
"Kami mendukung semua yang terkena dampak krisis kemanusiaan di seluruh Ukraina, Rusia, dan pasar internasional kami dan akan terus memantau situasi saat ini terjadi," lanjutnya.
Selain Universal dan Paramount Pictures, beberapa studio besar Hollywood lainnya juga turut memboikot termasuk Disney dan Warner Bros. Mereka secara resmi menghentikan distribusi film ke Rusia untuk sementara waktu.
"Menanggapi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Ukraina, Universal Pictures telah menghentikan rilis teater yang direncanakan di Rusia," ucap juru bicara Universal Pictures.
Awal pekan ini, Disney, Sony dan Warner Bros. mengumumkan tak akan merilis film baru mereka di bioskop Rusia seperti Turning Red, Morbius, dan The Batman. Meski demikian film yang sudah dirilis seperti Uncharted dari Sony dan Death on the Nile dari Disney tetap akan diputar hingga akhir periode lisensi yang disepakati.
Baca juga:
Rusia menjadi pasar yang cukup menguntungkan bagi studio. Misalnya Spider-Man: No Way Home menghasilkan USD 44 juta atau sekitar Rp 632 miliar, dan Venom: Let There Be Carnage menghasilkan USD 32 juta atau sekitar Rp 460 miliar di negara itu, menjadikannya pasar terbesar kedua untuk film itu setelah Amerika Utara.
Di seluruh industri hiburan, banyak yang memperdebatkan prospek merilis konten di Rusia di tengah invasi Ukraina oleh pasukan militer. Hal itu karena Rusia adalah pasar yang besar. Seperti Paramount, yang mengatakan "akan terus memantau situasi saat terungkap," studio lain telah berbagi niat untuk mengawasi "situasi yang berkembang."
"Kami akan membuat keputusan bisnis di masa depan berdasarkan situasi yang berkembang," ucap juru bicara Disney.
"Sementara itu, mengingat skala krisis pengungsi yang muncul, kami bekerja dengan mitra LSM kami untuk memberikan bantuan mendesak dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada para pengungsi," imbuhnya. (Yni)
Baca juga:
Pendapat Robert Pattinson tentang Cinta Segitiga Final Fantasy 7
Bagikan
Berita Terkait
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026