WAKTU tidur ideal untuk orang dewasa sekitar tujuh hingga sembilan jam. Sedangkan bagi lanjut usia, hanya tujuh hingga delapan jam. Meskipun begitu, setiap orang memiliki waktu tidur yang berbeda-beda.
Setiap orang tidak disarankan untuk melebihi jangka waktu yang telah dianjurkan. Seperti sesuatu hal yang berlebihan tidak akan selalu baik, tidur pun begitu. Rasa kantuk yang tertahankan mendorong kita untuk kembali tidur.
Baca Juga:
Manfaat dari tidur akan terasa apabila kita bisa memperbaiki kualitas istirahat yang baik. Tetapi, banyak sekali masyarakat yang tidak memperhatikan jadwal tidur mereka. Waktu tidur hampir 12 jam sering dilakukan. Sehingga, efeknya akan sangat terasa saat bangun tidur. Rasa sakit di sekitaran punggung dan penyakit yang lebih mudah berdatangan.
Berikut ini bahaya tidur terlalu lama yang sering dilakukan oleh masyarakat. Bisa menyebabkan kematian, lo.
1. Mengganggu kesuburan wanita

Terkhusus kalangan wanita, tidur terlalu lama bisa mengganggu kesuburan. Di Korea, beberapa wanita menjalani terapi fertilisasi in vitro. Terapi ini untuk meningkatkan peluang hamil akibat tidur terlalu lama. Jam tidur sangat memengaruhi peluang kehamilan. Hal ini berkaitan dengan hormon dan siklus masa subur.
Wanita yang tidur 7-8 jam, berpeluang 53% untuk hamil. Berbanding dengan wanita tidur kurang dari enam jam berpeluang hamil sekitar 46% dan 43% bagi yang tertidur selama 9-12 jam.
2. Berisiko terserang stroke

Tidur terlalu lama bisa menyerang kekebalan tubuh secara tiba-tiba. Berdasarkan penelitian National Health and Nutrition Examination Survey (NAHNES) pada laman Amerisleep, tertidur lebih dari delapan jam berisiko terserang penyakit jantung koroner dan stroke. Survei dilakukan pada 71 ribu wanita muda. Sebagiannya disebabkan nyeri dada akibat aliran darah tersumbat, 38% diprediksi memiliki penyakit jantung koroner. Risiko serangan stroke hingga empat kali lipat.
Baca Juga:
3. Meningkatkan berat badan

Tidur terlalu lama bisa menambah berat badan seseorang. Orang-orang yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki kemungkinan sekitar 21% untuk mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Hal ini dikarenakan kenaikan tingkat kortisol yang menambah kadar lemak.
Tak hanya itu, juga berpengaruh pada peningkatan kadar hormon stres seseorang. Kortisol mampu merangsang otak untuk menginginkan makanan. Semakin lama jam tidurmu, maka semakin meningkat kadar hormon stres kortisol yang memengaruhi nafsu makan saat terbangun. Demikian seperti yang dilansir dari Quora.
4. Berisiko kematian

Fase terakhir, tidur lebih dari delapan jam bisa menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan keterkaitannya dengan permasalahan kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, peradanganm obesitas, dan gangguan kesuburan wanita. Tak menutup kemungkinan berujung pada kematian.
Mulanya terlihat baik-baik saja hingga jadi pola tidur dan kebiasaan sehari-hari akan berisiko fatal. Pemicunya beragam. Mulai dari depresi, permasalahan ekonomi, asma, hingga penggunaan antidepresan. Psikolog klinis dan spesialis tidur Dr Michael Grandner mengidentifikasi permasalahan jam tidur berlebihan. Berkaitan dengan menghabiskan waktu di tempat tidur membuat tubuh terbawa untuk terlelap. Selain itu, juga disebabkan rasa lelah, pengaruh ekspresi sitokin, dan berada di ruang gelap yang memengaruhi siklus sirkadian, seperti yang dikabarkan laman Amerisleep. (Dys)
Baca Juga: