TENGAH malam, tiba-tiba mantan pacar kirim Direct Message di Instagram dengan maksud mengundang ke pernikahannya akhir Mei nanti. Perasaan senang, bingung, galau, deg-degan pun campur aduk, bahkan malah jadi sulit tidur. Apakah harus datang ke hajatan mantan dan calonnya atau diam saja di rumah?
Kebanyakan orang mungkin berpikir lebih mudah untuk tidak menghadiri pernikahan mantan, daripada datang hanya bikin sakit hati dan acara berpotensi terganggu.
Sedikit kilas balik, pernikahan kerajaan Pangeran William dan Kate Middleton di 2011 sempat dihadiri mantan pacar pangeran dan mantan pacar Kate. Kehadiran para mantan tersebut tak mengganggu jalannya acara pernikahan.
Setiap perpisahan memang menyisakan duka, terlebih ketika ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Kalau memang sampai sekarang kamu masih merasa sakit hati, tidak jadi masalah untuk tidak datang ke pernikahan mantan.
Namun, kalau kamu dan mantan sudah sama-sama move on, menganggap hal lalu biarlah berlalu, dan cair kembali sama seperti awal-awal kenalan, tidak ada salahnya mendukung dengan menghadiri acara pernikahan tersebut.
Baca juga:

Mengutip laman Elite Daily, pakar hubungan April Masini mengatakan, ada beberapa pertanyaan perlu ditanyakan kepada diri sendiri sebelum memutuskan untuk hadir ke pernikahan mantan, seperti "Apakah saya masih punya perasaan dengan orang ini?". Jika iya, Masini menyarankan untuk tidak pergi ke pesta pernikahan karena kamu mungkin akan bertindak berdasarkan perasaan.
Jika kamu masih menyimpan dendam, maka bukan ide baik untuk pergi menyaksikan mantan duduk di pelaminan dengan suaminya. Pernikahan seharusnya menjadi perayaan cinta menggembirakan, bukan kesempatan untuk bertindak berdasarkan kebencian.
Faktor lain harus dipertimbangkan adalah memikirkan perasaan pasanganmu saat ini. Masini menyarankan agar kamu berbicara dengan pasangan sebelum datang ke pernikahan mantan. Hal tersebut menjadi salah satu cara bagaimana kamu menghargai dan dihargai pasangan.
"Jika mereka tidak ingin kamu pergi tapi kamu ingin pergi, kamu harus mempertimbangkan perasaanmu tentang hubungan sekarang. Tetapi jika kamu benar-benar ingin pergi ke pesta pernikahan, cobalah berkompromi. Misalnya datang ke bagian pelayan saja, tidak usah ke resepsi," kata Masini.
Baca juga:

Senada dengan Masini, pakar hubungan Nicole McCance mengatakan bahkan jika kamu dan pasangan memiliki hidup jauh lebih baik, terkadang muncul perasaan bersaing.
"Katakanlah mantan tidak memperlakukanmu dengan baik, hampir tidak adil rasanya mereka sudah menemukan kebahagiaan terlebih dahulu. Bahkan jika kamu sudah move on dan bahagia, tetap saja ada rasa sakit mendengar mantanmu juga telah move on," katanya, dilansir Global News.
Kalau memang perasaanmu 100 persen sudah normal dan tidak memiliki dendam, sebaiknya datanglah ke pernikahannya. Mengutip laman Bridestory, keputusan tersebut adalah cara untuk mendukung mantan sebagai teman baik.
Tidak semua perpisahan itu buruk, dan kamu mungkin masih berhubungan baik dengan mantan. Menunjukkan dukungan dengan menghadiri pernikahannya adalah hal bagus untuk dilakukan. Jangan lupa juga undang mantan di hari pernikahanmu kelak.
Menariknya lagi, kamu bisa kenalan dengan banyak orang di pesta pernikahan. Siapa tahu ada lawan jenis tertarik dan kamu bisa mencoba mengenalnya.
Untuk datang ke pernikahan mantan, jangan lupa tampil rapi dan kece dengan outfit andalanmu. Hanya karena ini pernikahan orang lain, bukan berarti tidak bisa mengenakan gaun atau jas bagus untuk sebagai bentuk apresiasi kepada empunya hajat. Hal tersebut juga demi meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.
Pada akhirnya, cara terbaik untuk mengetahui apakah harus menghadiri pernikahan atau tidak dengan mengevaluasi hubungan dengan mantan. Jika menganggap mantan sebagai teman dekat, jelas untuk berada di sana saat hari besar mereka. Jika belum pernah bertemu setelah putus, Masini mengingatkan untuk tidak hadir dan mengirim hadiah saja. (and)
Baca juga: