PRODUK jenama lokal beberapa tahun terakhir berhasil menarik perhatian publik. Popularitas jenama lokal memang tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti kemajuan internet, kampanye bangga lokal, wawasan konsumen, dan kualitas produk lokal.
Survei Ipsos Global Trend pada Desember 2021 bertajuk Aftershocks and Continuity melibatkan responden 24.000 responden pada 25 negara merekam tren belanja daring selama pandemi, menunjukan mayoritas konsumen dunia memilih produk bermerek global karena kualitasnya.
Namun, khusus responden Indonesia sebanyak 59 persen responden tidak setuju produk global lebih berkualitas ketimbang produk lokal. Bahkan, 87 persen responden Indonesia cenderung memutuskan untuk membeli produk lokal.
Ekosistem produk lokal dengan kampanye bangga lokal memang semakin menguat. Salah satu cara para jenama lokal dapat dikenal luas dengan tampil di festival secara khusus menampilkan jenama-jenama lokal. Di festival tersebut, para jenama lokal menampilkan produk-produk terbaiknya agar para konsumen mengenal, paham, lalu mulai tertarik mengetahui lebih dalam, hingga kemudian jadi konsumen loyal.
Salah satu acara tempat berkumpulnya sejumlah jenama lokal, Jakarta Clothing atau Jakcloth. Jakcloth merupakan gelaran tahunan paling ditunggu-tunggu Generasi Z penggemar clothing dan apparel lokal.
Baca Juga:

Pada gelaran tersebut, banyak penawaran diskon diberikan dari sejumlah jenama lokal di Indonesia sehingga banyak konsumen antusias. Selain terdapat ratusan jenama lokal dengan banyaknya promo, JakCloth juga menghadirkan sejumlah musisi ternama untuk menghibur para pengunjung.
Dukung Industri Mode, Authenticity Hadir untuk Wall of Fades 2022
Diskon di JakCloth bukan potongan harga biasa, karena banyak sekali penawaran'good deal, khususnya bagi para kantong pelajar. Diskon besar tersebut sangat menarik perhatian masyarakat untuk datang ke JakCloth.
Selain JakCloth, ajang berkumpulnya para jenama lokal, tak lain Jakarta Sneakers Day (JSD). JSD merupakan gelaran eksibisi sneakers dan streetwear.

Medium bagi penggemar sneakers, streetwear, hingga street art bertemu tersebut selali dipenuhi pengunjung dari dalam dan luar kota. JSD memberikan kesempatan bagi para retailer brand internasional dan jenama lokal untuk memperlihatkan hasil kolaborasi atau produk rilisan baru.
Baca Juga:
JSD berisi beragam program dan konten sangat menarik, dari mulai lokal dan international brand exhibition, perilisan sneakers eksklusif, peluncuran produk spesial, eksibisi seni, hingga peritel brand internasional memajang koleksi khusus.

Selanjutnya, hajatan berkumpulnya jenama lokal khusus penggemar denim, akan bertemu di Wall of Fades. Gelaran pameran fashion tersebut diselenggarakan khusus untuk berbagai jenama lokal.
Ajang digelar Darahkubiru tersebut pun menyediakan konten seputar denim, gaya hidup, hingga komunitas. Wall of Fades sudah ada sejak 2009 lalu sehingga jadi ajang bertemu penggemar denim terbesar di Indonesia.
Pada Wall of Fades 2022, Rizki Alkautsar selaku ketua umum Wall of Fades 2022 menjelaskan denim bukan sekadar pakaian sehari-hari, melainkan juga memiliki nilai lebih karena penggunanya bisa beroleh pengalaman berbeda.
Selain itu, sambungya, komunitas denim juga diharapkan bisa membawa kolaborasi untuk menghasilkan pengembangan denim bukan sekadar tentang fesyen, melainkan juga kreativitas dan seni.
"Dengan ini, kami menghadirkan empat dimensi berbeda dari Wall of Fades, anatara lain denim, experience, art movement, dan hybrid. WOF akan memberikan pengalaman denim lebih intim kepada penonton," ujar Rizqi Alkautsar pada konferensi pers via Zoom, Selasa (1/3). (Ryn)
Baca Juga: