Hidup Tenang tanpa Orang Toxic


Kenali orang-orang toxic yang harus kamu hindari. (Foto: Happify)
SEBERAPA sering kita diajarkan untuk selalu berperilaku baik kepada semua orang, bukan berarti tiap orang yang kita temui dikategorikan pantas untuk bertahan di dalam hidupmu. Orang yang benar-benar toxic mampu menyulitkanmu dengan aura negatif yang ia sebarkan. Menanggapi segelintir orang yang toxic pun sangat menguras tenaga dan waktu yang kamu miliki.
Dilansir dari Forbes, sebuah penelitian dari Friedrich Schiller University di Jerman menunjukkan bahwa menghadapi orang yang toxic bisa menyebabkan stres berkepanjangan dan berdampak pada efektivitas dan kinerja otak. Paparan stres selama beberapa hari bisa berdampak pada efektivitas neuron di hippocampus, bagian otak penting yang bertanggungjawab untuk penalaran dan memori manusia.
Baca juga:
Jika mengalami stres selama berminggu-minggu, sel-sel otak bisa mengalami kerusakan, dan jika mengalami stres selama berbulan-bulan, sel otak bisa hancur secara permanen. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk segera menghindari orang-orang toxic untuk kebaikan hidupmu sendiri. Jika masih belum bisa membedakan jenis-jenis orang toxic, berikut merupakan pemaparan Forbes mengenai toxic people untuk dihindari.

Pertama-tama, kamu harus menghindari tukang gosip. Biasanya, mereka suka memperoleh kesenangan dari kemalangan orang lain. Mungkin, para penggosip memang bisa membuatmu tertawa sejenak. Tetapi jika dilakukan terus-menerus, ngomongin orang bisa melelahkan dan membuatmu muak.
Terlalu sering bergosip juga bisa menyakiti orang lain. Seperti kata Eleanor Roosevelt, “Great minds discuss ideas, average ones discuss events, and small minds discuss people.” So, lebih baik kamu mendiskusikan ide-ide bermanfaat ketimbang kepoin urusan orang terus.
Selain tukang gosip, kamu juga tidak mau berada di sekitar orang yang temperamental. Terkadang, beberapa orang tidak bisa mengontrol emosinya, sehingga kamu bisa menjadi samsak kemarahannya. Orang yang temperamental biasanya menjadi salah satu jenis orang toxic yang sulit dihindari. Sebab, mereka akan membuatmu terasa seperti orang jahat.
Baca juga:
Sebaliknya, orang yang terlalu sering play victim juga berbahaya bagi sanity alias kewarasan kamu. Biasanya, orang yang suka merasa bahwa dirinya adalah korban sulit untuk diidentifikasi karena mungkin kamu merasakan empati yang tinggi ketika ia bercerita soal masalahnya. Di sisi lain, kamu bisa menilai lama-kelamaan sebenarnya mereka selalu mau enaknya saja dan menyingkirkan tanggung jawab pribadi mereka.

Masa-masa sulit yang terjadi di kehidupan mereka tidak dianggap sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Malahan, merasa masalah adalah “jalan keluar” bagi mereka untuk bisa bertindak seenaknya. Jadinya, mereka terbiasa untuk menyalahkan orang lain atau keadaan ketimbang introspeksi diri.
Jika berada di sekitar orang yang suka play victim, kamu benar-benar akan kehabisan tenaga dan bisa-bisa nanti kamu yang akan dijadikan kambing hitam atas seabrek masalahnya.
Serupa tapi tak sama, orang yang egois juga bukan menjadi orang yang bisa kamu percaya. Demi kepentingannya sendiri, ia tidak segan-segan untuk menjatuhkan orang lain, termasuk dirimu. Jika terlalu sering berada di tengah-tengah orang yang egois, seringkali kamu akan merasa sendirian ketika sedang berada di dalam masalah. Bisa jadi kamu hanya dijadikan alat untuk membangun harga diri mereka. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Love Boombing Toxic? Ternyata Ada 5 Manfaat Baiknya

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya

Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
