Novel Baswedan Tanggapi Perkom Baru KPK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat bicara menanggapi terbitnya Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Kepegawaian KPK.

Novel mengatakan, sejak awal sudah menduga dirinya dan mantan pegawai KPK lainnya memang sengaja disingkirkan. Dengan terbitnya perkom tersebut, pimpinan KPK berusaha agar Novel cs tidak bisa lagi kembali menjadi pegawai KPK.

"Semakin menggambarkan bahwa benar ada misi tertentu untuk menyingkirkan orang-orang yang bekerja baik di KPK. Bahkan sekarang seperti ada ketakutan bila suatu saat kembali lagi akan membongkar skandal-skandal tertentu," kata Novel.

Baca Juga:

Perkom Baru KPK Pupuskan Harapan Novel Baswedan Cs Bisa Kembali

Novel melanjutkan, dirinya dan mantan pegawai KPK lainnya yang diberhentikan lewat tes wawasan kebangsaan (TWK) sudah memahami karakter pimpinan KPK yang dikomandoi Firli Bahuri.

"Bagi saya dan kawan-kawan sangat paham bahwa ketika pimpinan KPK adalah orang-orang yang tidak ingin memberantas korupsi, bahkan berlaku sebaliknya, maka akan menyingkirkan orang-orang yang punya tekad untuk bekerja baik dan benar," tegas Novel.

Meski begitu, Novel meyakini nantinya KPK akan kembali dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kesungguhan dalam memberantas korupsi.

"Maka akan mencari orang-orang yang berintegritas, berpengalaman, dan memiliki kompetensi. Pada saat itu kami pasti akan dibutuhkan," kata Novel.

Baca Juga:

Polri Ungkap Target Kerja Novel Baswedan dkk yang Kini Jadi ASN

Salah satu pasal di dalam aturan itu menyebutkan seorang pegawai yang pernah diberhentikan dengan hormat maupun tidak hormat tidak dapat menjadi pegawai KPK.

Dengan adanya aturan ini membuat Novel Baswedan cs tidak bisa kembali menjadi pegawai KPK. Pasalnya, Novel Baswedan cs diberhentikan secara tidak hormat lantaran tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK). (Pon)

Baca Juga:

Polri Sebut Novel Naswedan Cs akan Ditempatkan di Korps Tipidkor

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Mantan Petinggi Partai Komunis Tiongkok Divonis Mati karena Terima Suap
Dunia
Mantan Petinggi Partai Komunis Tiongkok Divonis Mati karena Terima Suap

Shi yang merupakan politikus CPC yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat China Provinsi Jiangxi tersebut divonis hukuman mati.

Menpora Minta Insiden Meninggalnya 2 Suporter Diusut Tuntas
Indonesia
Menpora Minta Insiden Meninggalnya 2 Suporter Diusut Tuntas

Zainudin Amali meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera melakukan evaluasi dan investigasi atas insiden meninggalnya suporter.

PKB-Gerindra Daftar Pemilu Bareng ke KPU pada 8 Agustus
Indonesia
PKB-Gerindra Daftar Pemilu Bareng ke KPU pada 8 Agustus

Kini, kedua partai parlemen itu berencana mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2024 pada Senin (8/8) mendatang secara bersama-sama.

Pemerintah Sambut Keputusan Arab Saudi Cabut Larangan Bepergian ke Indonesia
Indonesia
Pemerintah Sambut Keputusan Arab Saudi Cabut Larangan Bepergian ke Indonesia

Pemerintah Arab Saudi mencabut kebijakan larangan bepergian (travel ban) warganya ke Indonesia.

Pemudik Gunakan Angkutan Umum Menurun pada Arus Balik Lebaran
Indonesia
Pemudik Gunakan Angkutan Umum Menurun pada Arus Balik Lebaran

Kendaraan angkutan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat untuk mudik dan balik Lebaran 2023.

Jumat (3/6), Penambahan Kasus  COVID-19 Sebanyak 372 Orang
Indonesia
Jumat (3/6), Penambahan Kasus COVID-19 Sebanyak 372 Orang

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif virus corona di Indonesia.

Indonesia Tidak Khawatir Subvarian Omicron BF.7 Bakal Merebak
Indonesia
Indonesia Tidak Khawatir Subvarian Omicron BF.7 Bakal Merebak

BF.7 yang kini memicu lonjakan kasus di Tiongkok dan sejumlah negara lain di dunia memiliki karakter gejala yang relatif ringan.

[HOAKS atau FAKTA]: Ginjal Ayam Mengandung Banyak Racun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ginjal Ayam Mengandung Banyak Racun

Beredar informasi di media sosial Facebook tentang bahaya memakan ginjal ayam sebab organ tersebut mengandung banyak racun.

Besok Siang, Komisi III Kembali Rapat dengan Komite TPPU
Indonesia
Besok Siang, Komisi III Kembali Rapat dengan Komite TPPU

"Jadi dong, besok pukul 14.00 WIB. Lanjutan rapat yang sebelumnya," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Jakarta, Senin (10/4).

Vaksin Booster Kedua untuk Lansia Beri Perlindungan Optimal Hadapi COVID-19
Indonesia
Vaksin Booster Kedua untuk Lansia Beri Perlindungan Optimal Hadapi COVID-19

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta setiap keluarga untuk segera mengajak lansia mendapatkan melakukan suntik vaksin booster kedua untuk menekan keparahan dan risiko kematian dalam menghadapi COVID-19.