Kesehatan Mental

Anak Murung tak Melulu Jadi Pertanda Depresi

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 12 September 2021
Anak Murung tak Melulu Jadi Pertanda Depresi
Anak yang murung belum tentu depresi.(Foto: Unsplash/chinh-le-duc)

DEPRESI tidak selalu ditunjukkan dengan ekspresi yang murung. Oleh karena itu, penting untuk mendekatkan diri agar lebih bisa memastikan kondisi mood atau mental seseorang.

Hal tersebut disampaikan psikolog anak, remaja, dan keluarga Rosdiana Setyaningrum. Menurutnya, banyak orang berpikir depresi itu sedih, padahal tak melulu seperti itu.

Baca Juga:

Dampak Mengerikan dari Depresi yang Jarang Diketahui

"Depresi itu sebetulnya adalah kesedihan yang mendalam. Perasaan enggak berguna, enggak berharga. Makanya ujung-ujungnya berakhir ke bunuh diri. Itu kalau memang parah," ujar Rosdiana, dikutip ANTARA.

Banyak orang yang kerap salah persepsi tentang orang yang murung dianggap depresi. (Foto: pixabay/fotorech)

Psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut memaparkan banyak orang yang kerap salah persepsi dengan mengira pribadi yang tertutup atau murung cenderung mengalami depresi. Padahal, orang yang terbuka juga bisa mengalami depresi.

Karena itu, orangtua diharapkan selalu mengajak anak berkomunikasi. Hal itu agar orangtua bisa mengetahui hal yang sebetulnya dirasakan anak. Selain itu, Rosdiana pun berharap orangtua bisa menjaga ekspresi saat anak mulai terbuka.

Menurut Rosdiana, saat pandemi ini, sebaiknya orangtua tak terlalu menuntut anak. Apabila anak dituntut terlalu tinggi, dia bisa merasa tertekan. Namun, bukan berarti terlalu membebaskan anak.

Baca Juga:

Sering Dicela di Usia Muda Bisa Menyebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya

Orangtua harus memahami kondisi anak (Foto: pixabay/anemone123)

Sementara itu, psikolog Livia Istania DF Iskandar menuturkan orangtua harus memahami kondisi anak. Dengan begitu, orangtua bisa menyesuaikan diri terhadap kondisi itu.

"Di masa pandemi ini, orangtua juga jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi. Harus tahu bagaimana kondisi anak. Misal, bila dia ekstrovert, mungkin dia akan mengalami penurunan, dan susah untuk belajar sendirian," jelas Livia.

Senada dengan Livia, psikolog Tika Bisono pun meminta masyarakat untuk saling peduli dengan sekitar. Khususnya untuk membantu anak dengan kondisi mental depresi akut, yang cenderung menyakiti diri sendiri bahkan hingga bunuh diri.

"Karena walaupun tidak kenal secara pribadi, ada tangan menjulur itu bisa membuat orang mentalnya lebih baik," ucap Tika. (Ryn)

Baca Juga:

Mandi Air Dingin Bisa Mencegah Depresi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

#Kesehatan Mental #Depresi #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan