TAHUKAH kamu setiap negara memiliki perayaan unik untuk menghormati orang yang sudah meninggal? Satu yang paling kita kenal adalah Halloween. Namun, beberapa negara memiliki nama dan tanggal yang berbeda-beda untuk perayaan serupa.
Setiap tahun orang-orang merayakan Halloween. Sebenarnya itu bukan sekadar perayaan dengan menggunakan kostum dan mencari permen dengan mengatakan "trick or treat". Perayaan ini awalnya dilakukan untuk mengingat dan menghormati orang-orang yang sudah meninggal.
Baca juga:

Beberapa negara memiliki perayaan yang mirip seperti Halloween. Mereka menghormati dan mengingat para leluhur. Bahkan mereka mengatakan bulan tersebut adalah waktu pintu alam lain terbuka. Dikatakan para arwah sedang bebas 'keluyuran' di dunia manusia saat hari tersebut tiba, ngeri kan? Yuk simak beberapa di antaranya.
1. Día De Los Muertos (Meksiko)

Kamu sudah menonton film animasi CoCo? Jika sudah, pasti kamu tidak asing dengan perayaan ini. Día De Los Muertos atau hari kematian merupakan tradisi di Meksiko. Hanya berbeda satu hari dari Halloween, perayaan ini diadakan setiap 1 November.
Melansir dari nationalgeographic, acara ini biasanya diadakan dengan gembira. Mereka akan merayakan dengan makanan, minuman, dan pesta untuk menikmati hidup. Karena mereka percaya para arwah akan ikutan berpesta.
Pada hari perayaan ini, anggota keluarga yang masih hidup di dunia pergi ke makam untuk menaburkan bunga, menyalakan lilin, dan membersihkan makam. Orang Meksiko juga merayakannya dengan riasan dan pakaian khas.
2. Obon Matsuri (Jepang)

Obon atau Bon Matsuri adalah sebuah festival untuk mengingat para leluhur. Acara ini biasanya diadakan selama tiga hari di bulan ketujuh. Orang Jepang akan pulang ke kampung halaman mereka masing-masing dan memberi hormat kepada leluhurnya. Festival Obon ini telah dirayakan lebih dari 500 tahun.
Melansir laman theculturetrip, selama perayaan Obon rumah para keluarga akan digantungi lentera agar para arwah dapat datang di rumah yang benar.
Pada hari terakhir, lentera tersebut akan diterbangkan sebagai penanda keluarga tersebut mengirim kembali arwah yang singgah.
Hari ketiga juga dirayakan dengan diadakan festival Bon Odor. Orang-orang akan menggunakan baju tradisional Jepang. Kemudian, mereka menari sambil diiringi lagu yang berbeda dari masing-masing kota.
Baca juga:
Stingy Jack, Sosok di Balik Identiknya Halloween dengan Labu
3. Zhongyuan Festival (Tiongkok)

Di Tiongkok, ada bulan yang disebut sebagai bulan para hantu. Bulan tersebut membuka gerbang bagi para arwah dari dunia lain datang ke dunia manusia.
Uniknya, Tiongkok memiliki dua bulan hantu. Disebut dengan Ching Ming, orang Indonesia yang beragama Buddha mungkin tidak asing dengan perayaan ini.
Perayaan ini biasanya diadakan pada 4-5 April, anggota keluarga akan sembahyang untuk menghormati para leluhur. Mereka juga akan menyediakan makanan dan minuman, beberapa orang juga akan membersihkan makam.
Berbeda dengan Ching Ming, Zhongyuan Festival lebih seperti Halloween. Orang di sana percaya pada hari ke-15 di bulan ketujuh menurut kalender Tiongkok, pintu bagi arwah terbuka kembali. Namun untuk semua arwah, bukan hanya arwah leluhur.
Karena itu, nama lain dari perayaan ini adalah Festival Hantu Kelaparan. Menurut laman yourchineseastrology, pada bulan ini orang Tiongkok akan melakukan perayaan untuk membuat para roh tenang.
4. Pchum Ben (Kamboja)

Pada hari ke-15 bulan 10 kalender Khmer (biasanya jatuh pada pertengahan September), orang Kamboja akan merayakan Pchum Ben. Melansir laman nationaltoday, mereka percaya para arwah leluhur dibebaskan selama 15 hari.
Selama 14 hari atau Kan Ben, keluarga akan mengirimkan makanan di Pagoda. Mereka juga akan berdoa di sana untuk mendoakan agar para leluhur diselamatkan dari karma.
Pada hari terakhir, mereka akan menggunakan pakaian yang rapi sambil membawakan bunga dan anak-anak memberikan kue ketan kepada para biksu. Mereka percaya melakukan hal itu akan membantu para leluhur memiliki hidup yang lebih baik. (may)
Baca juga: