Halloween

Menguak Mitos Vampir, Zombi, dan Manusia Serigala

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 26 Oktober 2020
Menguak Mitos Vampir, Zombi, dan Manusia Serigala
Pembahasan mengenai tiga monster Halloween terkenal. (Foto: Pixabay/Ahmadreza89)

HALLOWEEN selalu identik dengan hal-hal gaib dan menakutkan. Banyak orang dari berbagai belahan dunia merayakan tanggal 31 Oktober dengan berdandan menjadi monster, hantu, atau mahluk menyeramkan lainnya.

Tapi, apakah kamu tahu kalau tidak semua mitos yang kita saksikan di film-film benar adanya? Terutama mengenai zombi, manusia serigala, dan vampir. Mengutip laman Teen Vogue, ini dia penjelasan lengkap tentang tiga tokoh mitos Halloween paling terkenal itu.

Baca juga:

Peneliti Temukan Film Horor Terseram Sepanjang Masa

Vampir

Menguak Mitos Vampir, Zombi, dan Manusia Serigala
Vampire kabarnya berasal dari kisah Vlad dari Transylvania yang katanya suka mencelupkan roti ke dalam darah. (Foto: Pixabay/@darksouls1)

Karakter satu ini memang terkenal banget. Tapi vampir yang dimaksudkan disini bukan Edward Cullen lho ya. Mungkin kamu mendengar cerita monster ini dari novel terkenal Dracula buatan Bram Stoker. Namun kenyataannya kisah tentang vampir muncul jauh sebelum buku klasik tersebut dibuat.

Faktanya, Stoker sepertinya mendapatkan inspirasi ceritanya dari Vlad the Impaler, seorang penguasa Rumania yang berasal dari Transylvania. Kabarnya dia suka membunuh dengan menusukkan tongkat kayu ke jantung musuhnya.

Seramnya lagi, Vlad katanya suka mencelupkan rotinya ke dalam darah orang mati. Familiar dengan premis ini? Mungkin kisah hidupnya Vlad yang berkaitan dengan jantung dan darah itulah yang menjadi asal muasal cerita vampir.

Namun berdasarkan info di laman LiveScience, ide tentang vampir kemungkinan besar sudah muncul sejak jaman Mesir Kuno.

Vampir disebut-sebut sebagai sebuah makhluk yang membahayakan orang hidup karena monster tersebut bisa meminum darah manusia. Ide ini kemudian kembali populer di Abad Pertengahan terutama selama wabah epidemi.

Ada pula cerita mengenai Mercy Brown yang hidup pada akhir tahun 1800 di Exeter, Rhode Island. Brown meninggal akibat penyakit tuberkolosis begitu pula dengan anggota keluarganya yang lain.

Ketika saudara laki-lakinya sakit, beberapa orang di kotanya pergi ke kubur untuk menggali makam keluarga Brown karena penduduk percaya salah satu mayat itu lah yang menyebabkan anak laki-laki Brown sakit.

Kebetulan tubuh Mercy dikubur pada musim dingin dan belum lama dimakamkan sehingga masih tersisa darah, sementara mayat anggota keluarga lain yang dikuburkan sebelumnya sudah membusuk. Hal ini membuat Mercy dianggap sebagai vampir karena dipandang sebagai mayat hidup.

Kemudian warga setempat membakar tubuhnya dan memberi abunya itu kepada saudara laki-lakinya yang sakit dengan harapan abu itu dapat menyembuhkannya.

Jadi karena kebetulan jasad Mercy masih berdarah dan belum membusuk maka dia disebut sebagai vampir? Bagaimana menurutmu?

Baca juga:

10 Film Adaptasi Terlaris dari Novel Horor Karya Stephen King

Zombi

Menguak Mitos Vampir, Zombi, dan Manusia Serigala
Asal-usul zombi berasal dari kisah perbudakan di Hatiti pada abad ke-17 dan ke-18. (Foto: Pexels/@cottonbro)

Selama ini pengetahuan kita tentang zombi ternyata adalah versi lebih baik daripada aslinya. Mungkin berdasarkan film-film yang kita tonton seperti Resident Evil, itu berasal dari sebuah virus yang tidak diketahui jelas asal-usulnya.

Kemudian setelah tertular mereka berubah menjadi bengis dan mulai mengigit orang atau memakan otak korbannya. Zombi digambarkan sebagai sesosok makhluk yang haus darah dan menyerang siapapun yang ada dihadapannya.

Namun dalam sebuah publikasi, Mike Mariani melaporkan bahwa mitos mengenai zombi ini sebenarnya berasal dari orang-orang yang diperbudak di Haiti pada abad ke-17 dan ke-18. Para budak itu percaya bahwa kematian adalah satu-satunya cara untuk mencapai kebebasan.

Mereka percaya kematian akan mengembalikan mereka menjadi lan guinee yang berarti Guinea atau Afrika. Namun jika bunuh diri, mereka tidak akan mendapatkan kebebasan tersebut. Sebaliknya mereka malah akan menjadi budak untuk selama-lamanya.

Menurut laman NPR, gagasan mengenai zombi bukan hanya mengenai kematian saja. Bekerja hari demi hari dan mendapat perlakuan yang kejam ternyata juga membuat seseorang menjadi zombi.

Dalam kasus ini zombi merepresentasikan manusia yang hidup tanpa jiwa. Sampai saat ini asal-usul zombi masih dipercaya di Haiti.

Manusia serigala

Menguak Mitos Vampir, Zombi, dan Manusia Serigala
Kemungkinan kisah werewolf berasal dari kondisi medis seseorang yang membuatnya jadi mirip seperti manusia serigala. (Foto: Pixabay/@DangrafArt)

Kisah mengenai manusia yang berubah jadi serigala ketika berada di bawah cahaya bulan purnama sudah jadi sebuah legenda turun-menurun. Sehingga sulit untuk mengetahui dengan pasti darimana sebenarnya mitos ini berasal. Apalagi ada begitu banyak kepercayaan yang berbeda seputar manusia serigala.

Beberapa orang percaya seseorang menjadi manusia serigala karena kutukan, sementara yang lain mengatakan bahwa seseorang berubah jadi monster ini karena dikandung di bawah pulan purnama. Ada pula yang menyebutkan bahwa perubahan ini terjadi karena digigit manusia serigala lainnya.

Tapi jika dilihat dari sudut pandang sains, cerita manusia menjadi serigala mungkin bermula karena kondisi kesehatan yang membuat orang tampak seperti manusia serigala. Sebuah keadaan medis bernama hypertrichosis menyebabkan pertumbuhan rambut berlebihan pada bagian wajah dan tubuh.

Hal itu menyebabkan penampilan seseorang menjadi mirip manusia serigala. Di sisi lain, lycanthropy ialah sebuah kondisi dimana orang percaya bahwa mereka adalah hewan. Ternyata memang muncul kasus ketika seseorang mengaku bahwa dirinya adalah manusia serigala karena memiliki insting hewani.

Jadi mungkin manusia serigala itu sebenarnya tidak ada, tapi kondisi kesehatan yang mirip membuat kita jadi percaya dengan keberadaan monster tersebut. (sam)

Baca juga:

Jadikan Malam Halloween Lebih Mencekam dengan Memainkan 5 Game Ini

#Vampire #Zombie #Mitos #Halloween
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness
Bagikan