Mengintip Daftar Negara dengan Penanganan COVID-19 Terburuk

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 02 Februari 2022
Mengintip Daftar Negara dengan Penanganan COVID-19 Terburuk
Mengintip daftar negara dengan penanganan COVID-19 terburuk (Foto: Pixabay/geralt)

BARU-BARU ini Bloomberg telah merilis COVID Resillience Ranking, guna menentukan mana saja negara yang tak bisa mengatasi COVID-19 dengan baik maupun sebaliknya.

Dengan sejumlah perhitungan, muncul beragam negara yang menduduki dari mulai peringat ke-1 hingga ke-53. Untuk posisi pertama ditempati oleh Uni Emirate Arab yang naik dua peringkat dibanding sebelumnya, dengan skor 78,9.

Baca Juga:

Mengenal Gejala MIS-C Pada Anak Setelah Positif COVID-19

Uni Emirat Arab berada di peringkat satu penanganan COVID-19 terbaik (Foto: screenshot bloomberg)

Kemudian, di posisi kedua terdapat Saudi Arabia yang naik 18 peringkat dengan total skor 77,8. Kemudian di tempat ketiga diisi oleh Finlandia yang meraih skor 70,1.

Untuk Indonesia, saat ini berada di posisi ke-44, naik tujuh peringkat masih pada level yang kurang baik. Skor yang dimiliki Indonesia yakni 58,7 dengan dosis vaksin per 100 yang mencapai 112, keketatan lockdown 66, kapasitas penerbangan -35,1 persen, serta Vaccinate Travel Routes 273,5.

Sementara itu, untuk sejumlah negara tetangga seperti Singapura, berada di posisi ke-5 dengan skor total 70. Kemudian untuk Malaysia ada di posisi ke-27, naik 20 peringkat dari sebelumnya.

Kemudian, untuk negara Filipina menempati posisi terakhir yakni ke-53, turun tiga peringkat dari sebelumnya. Filipina mendapat skor 48,3, di bawah Vietnam yang skornya menyentuh angka 53,4.

Baca Juga:

Jangan Menunda Vaksin COVID-19 Bagi Anak

Indonesia menempati posisi ke-44 (Foto: screenshot bloomberg)

Sedikit informasi, Covid Resillience Ranking ialah gambaran bulanan di mana virus ditangani paling efektif, dengan pergolakan sosial dan ekonomi paling sedikit.

Hal itu dinilai berdasarkan 12 indikator data yang mencakup penahanan virus, cakupan vaksinasi, kualitas perawatan kesehatan, kematian secara keseluruhan, kemajuan menuju new normal. Bloomberg menangkap bagaimana 53 ekonomi terbesar di dunai merespons soal ancaman COVID-19.

Perihal kekhawatiran seputar varian Omicron sudah mereda, terlebih studi melihat, bahwa mereka yang divaksinasi akan lebih kuat dalam melawan varian Omicron.

Sejumlah negara pertama yang mengalami gelombang Omicron setelah muncul barian tersebut yakni Republik Ceko dan Afrika Selatan. Kasus Omicron di dua negara terseut naik peringkat bulan ini, karena tingkat pertumbuhan kasus melambat tanpa menyebabkan kematian serta gangguan yang meluas. (Ryn)

Baca Juga:

Seberapa Pentingkah Vaksin Booster?

#Kesehatan #Omicron #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan