Mengenal Gejala MIS-C Pada Anak Setelah Positif COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 23 Januari 2022
Mengenal Gejala MIS-C Pada Anak Setelah Positif COVID-19
Kenali Gejala MIS-C pada anak (Foto: pixabay/viki_B)

MULTISYSTEM inflammatory syndrom in Children (MIS-C) merupakan kondisi medis saat bagian organ tubuh pada anak mengalami peradangan atau inflamasi. Seperti halnya pada jantung, ginjal, paru-paru, otak, kulit, mata atau organ pencernaan.

Mengenai kondisi medis tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan MIS-C. Pihak CDC masih mempelajari melalui studi. Tapi, beberapa anak yang mengalami MIS-C sebelumnya sudah pernah terinfeksi COVID-19.

Baca Juga:

Jangan Menunda Vaksin COVID-19 Bagi Anak

Mengenai hal tersebut, Dokter spesialis anak dr. Lucia Nauli Simbolon menjelaskan, bahwa kasus MIS-C termasuk jarang ditemukan. Berdasarkan data yang dihimpun, MISC terjadi pada 0,14 persen anak yang terkena COVID-19.

para orang tua harus waspada serta memperhatikan kondisi kesehatan anak pasca terinfeksi COVID-19(Foto: pixabay/geralt)

Tapi, meski kasusnya baru sedikit, dr. Lucia mengimbau agar para orang tua tetap waspada serta memperhatikan kondisi kesehatan anak pasca terinfeksi COVID-19, setidaknya dua hingga empat minggu.

Dokter Lucia juga menegaskan, bahwa kondisi MIS-C tidak boleh dianggap remeh, karena dalam sejumlah kasus bisa menyebabkan kondisi kritis hingga kematian.

"Memang sedikit, ya, tapi jangan sampai kalau itu terjadi di keluarga kita atau siapapun yang terkena di 0,14 persen. Itu akan sedih sekali karena kondisi anak ini bisa sampai kritis dan meninggal dunia," ujar dr. Lucia seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurut dr. Lucia, gejala MIS-C biasanya ditandai dengan kontraksi jantung yang melemah, kulit kemerahan, sesak nafas pada paru-paru, otak sulit dibangunkan, saluran pencernaan mengalami efek seperti diare dan munta, produksi urin pada ginjal berkurang, hingga mata tampak kemerahan.

Lucia menambahkan, bahwa keluhan umumnya ialah demam. Namun, bila ada keluhan yang gawat sebaiknya segera dibawa ke UGD. Adapun gejala yang diketagorikan gawat, yakni rasa neyeri atau tertekan pada dada, merasa kebingungan, mengantuk terus-menerus, kebiruan atau pucat pada kulit, kuku serta bibir, hingga rasa nyeri yang berat pada perut.

Baca Juga:

Seberapa Pentingkah Vaksin Booster?

Kenali langkah pencegahan infeksi virus COVID-19(Foto: pixabay/educadormarcosvv)

Untuk anak yang mengalami MIS-C, harus menjalani perawatan di rumah sakit. Selanjutnya, Dokter yang menangani akan melakukan tes laboratorium, guna memastikan tanda-tanda penyakit lainnya.

Adapun tes yang dilakukan merupakan langkah untuk mengetahui gambaran, tentang disfungsi miokardium (EKG), bukti adanya koagulupati, serta bukti terinfeksi COVID-19.

Cara terbaik untuk mencegah MIS-C saat ini, menurut CDC yakni dengan melakukan langkah pencegahan infeksi virus COVID-19, termasuk penerapan protokol kesehatan sesuai standar.

"Mencegah MIS-C ini sama dengan mencegah COVID-19, caranya tetap vaksinasi anak-anak, cegah anak dan keluarga dari COVID-19. dan ternyata efektivitas vaksin ini sampai dengan 91 persen untuk mencegah terjadinya MIS-C akibat COVID-19," tutup Lucia. (Ryn)

Baca Juga:

Peserta Festival Film Sundance Diwajibkan Vaksin Booster, Ini Alasannya

#COVID-19 #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan