Otomotif

Mengenal Plus Minus Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 25 Oktober 2021
Mengenal Plus Minus Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang

Kenali keunggulan dan kekurangan mobil FWD dan RWD (Foto: pixabay/ryanpoynton94)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TENAGA mesin yang disalurkan ke ban mobil melalui sistem penggerak. Nah, sistem penggerak yang umum ada dua jenis. Pertama yaitu penggerak roda depan, dan yang kedua adalah penggerak roda belakang.

Aplikasi sistem penggerak itu dilatarbelakangi oleh peruntukan serta kebutuhan kendaraan. Karena itu, terdapat poin plus dan minusnya pada masing-masing sistem penggerak.

Baca Juga:

Tips Aman Angkut Sepeda dalam Mobil

Pertama yakni untuk penggerak roda depan. Sistem penggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD), banyak digunakan oleh kendaraan kompak maupun perkotaan. Di mana tenaga dari mesin akan disalurkan pada kedua roda depan.

Sistem tersebut punya keunggulan terbesar dari sisi efisiensi, karena posisi mesin, girboks, dan as roda searah, dan semuanya berada di depan.

Mobil FWD memiliki kelebihan dan kekurangan. (Foto: pixabay/domenik2212)

Pada siaran pers dari Auto2000, untuk penggerak roda depan respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit. Hal itu karena tenaga tidak banyak tereduksi, mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.

Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda bisa dipangkas agar lebih ringan. Selain itu, posisi pada FWD umumnya melintang atau tranverse, yang memberi dampak ruang mesin bisa didesain lebih kompak, agar membuat kabin lebih lega.

Dengan dimensi yang sama dengan mobil penggerak belakang atau Real Wheel Drive (RWD), kabin mobil FWD akan lebih luas dan nyaman. Serta, tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau yang biasa disebut as kopel, hal itu membuat lantai kabin lebih rata dan senyap karena minim vibrasi.

Kendati demikian, sistem penggerak roda depan memiliki kekurangan. Pertama yaitu beban kerja area kaki-kaki depan, dari mulai roda, kemudian hingga suspensi lebih berat, karena tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil saat pengereman.

Adapun kondisi tersebut sangat berpengaruh pada usia pakai sejumlah komponen penggerak roda depan, khususnya as roda yang mudah termakan usia.

Perihal pengendalian, mobil penggerak roda depan cenderung understeer, alias tidak mau berbelok, karena bobot mobil bertumpu di depan. Sementara kekurangan lainnya ialah tantangan menanjak, di mana bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang, sehingga ban depan mendapat traksi optimal.

Selanjutnya untuk penggerak roda belakang atau Real Wheel Drive (RWD), sudah digunakan terlebih dahulu dibanding FWD. Untuk mobil RWD, memanfaatkan roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sementara roda depan, murni hanya untuk mengarahkan dan mengendalikan mobil.

Baca Juga:

Tips Menghadapi Ban Mobil Selip di Jalan Licin

Kenali kelebihan mobil RWD. (Foto: pixabay/yuxiu0702)

Pada mobil RWD, terdapat poros penerus atau drive shaft (as kopel) yang diletakkan antara transmisi serta as roda belakang, dalam menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Adapun kelebihan dari RWD yakni distribusi bobot, karena posisi mesin di depan, girboks dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang.

Lantaran distribusi bobot yang lebih ideal tersebut, penggerak roda belakang mempunyai pengendalian yang lebih baik, tapi cenderung oversteer.

Karena fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda terdistribusi lebih optimal, sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem dan penggerak bisa lebih panjang.

Kemudian, mobil RWD pun lebih andal melahap tanjakan, karena roda penggerak di belakang membuat ban tak mudah kehilangan traksi. Ini disebabkan pindahnya bobot mobil ke belakang.

Namun, di balik keunggulan, mobil RWD juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti halnya efisiensi penyaluran tenaga berkurang akibat kerugian mekanis. Selain itu tenaga akan disalurkan lewat komponen ekstra seperti as kopel, sebelum ke gardan belakang.

Umumnya, mesin RWD menganut tata letak longitudinal atau membujur, sehingga membutuhkan ruang lebih besar dan mengorbankan area kabin. Ditambah lagi, lantai kabin akan disesaki terowongan untuk transmisi serta as kopel, yang mengurangi teritori interior serta menambah kebisingan. (ryn)

Baca Juga:

Tips Ampuh Bersihkan Jok Mobil Sesuai dengan Materialnya

#Tips Otomotif #Otomotif
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia
Mobil Lubricants kembali menghadirkan program menarik. Kali ini, 15 orang mendapat hadiah paket liburan hingga logam mulia 5 gram.
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia
Fun
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Mazda tidak hanya fokus pada performa teknis, tetapi juga pada aspek emosional yang dirasakan pengemudi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Indonesia
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
Penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar mobil listrik, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam rantai pasok industri baterai.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
Lifestyle
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!
BAIC BJ30 tampil di GIIAS Bandung 2025. Kali ini, ada promo menarik bagi 500 pembeli pertama.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!
Lifestyle
IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung
Kehadiran IMOS menjadi bentuk nyata komitmen AISI dalam memajukan dunia otomotif roda dua nasional.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung
Lifestyle
JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih
Pengalaman berkendara semakin istimewa berkat Power Panoramic Sunroof dan sistem audio 14 Sony speakers
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih
Lifestyle
Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas
Ajang yang diselenggarakan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 24 hingga 28 September 2025.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas
Fun
BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Selama gelaran GIIAS Semarang 2025, BAIC menawarkan sejumlah promo menarik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Lifestyle
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional
Kemenperin berharap IMOS 2025 bisa jadi pendorong inovasi bagi industri otomotif nasional.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional
Fun
IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua
IMOS 2025 dipastikan menjadi pusat perhatian bagi para pencinta sepeda motor.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua
Bagikan