Mengapa Perundungan Berulang Terus?


Seseorang yang pernah menjadi korban bullying dapat merasakan dampak fisik dan psikologis yang buruk. (Foto: Freepik/Jcomp)
KASUS perundungan (bullying) mengemuka kembali setelah kasus Cilacap. Kasus itu berujung ke polisi dan dikategorikan penganiayaan.
Bullying bisa bersifat verbal, tapi juga tak jarang berujung pada kekerasan. Hingga saat ini, perundungan masih menjadi kasus yang terus disorot karena dampaknya tidak main-main.
Seseorang yang pernah menjadi korban perundungan dapat merasakan dampak fisik dan psikologis yang buruk sampai ia dewasa.
Lantas apa yang membuat kasus perundungan terus berulang? Merahputih.com merangkum penyebabnya.
Baca juga:
Aktris Kim Hieora Sebut Alasannya Gabung ke Grup Perundung Big Sangji

Penindasan terhadap korban mengarah kepada perasaan frustrasi. (Foto: Freepik/Rawpixels)
1. Pernah Jadi Korban Perundungan
Kebanyakan pelaku perundungan ternyata teridentifikasi pernah menjadi korban perundungan. Melansir laman Fingerprint for Success, perilaku tersebut ia dapatkan dari lingkungan rumah, saudara tiri, dan orang di lingkaran terdekatnya.
Pelaku perundungan sering kali memiliki empati yang minim. Ini dampak dari kesalahan persepsi mereka tentang apa yang menimpa dirinya.
Mereka juga memiliki hasrat negatif untuk membalas perilaku tersebut kepada orang yang dianggapnya lemah.
2. Kurang Perhatian dan Merasa Kesepian
Pelaku perundungan rata-rata mengalami kesepian dan tidak memiliki sahabat sejati. Ini membuat mereka berusaha mencari perhatian dengan cara apapun yang bisa mereka lakukan meski dampaknya merugikan diri mereka sendiri dan juga orang lain.
3. Frustrasi atau Merasa Iri Hati
Banyak pelaku perundungan merasa tidak senang dengan sesuatu yang tidak mereka miliki. Mereka cenderung merasa iri hati hingga frustrasi karena tidak bisa menggapai apa yang seharusnya mereka capai.
Mereka juga cenderung menekankan atau melemahkan kelebihan yang dimiliki targetnya dengan perilaku agresi hanya untuk menyamakan kedudukan.
Baca juga:

4. Merasa Malu
Penyebab kasus perundungan terjadi ketika para pelaku merasa malu pada kecerdasan atau kurangnya kemampuan mereka dalam mencapai sesuatu. Para pelaku lantas menjadi frustrasi dengan kegagalan itu. Akibatnya, mereka melampiaskan pada orang lain.
5. Kebencian
Kebencian bisa membuat seseorang menjadi pelaku perundungan. Biasanya itu terjadi karena cara pandang berbeda dan tidak bisa menerima suatu hal yang menurutnya merugikan mereka.
6. Kesulitan Kendalikan Emosi
Menurut banyak penelitian, pria lebih cenderung menindas orang lain. Sementara perempuan cenderung membicarakan masalah yang mereka hadapi. Secara naluriah perempuan lebih pandai mengendalikan emosinya.
Namun semua itu kembali lagi ke faktor kemampuan individu dalam mengelola emosi. Tanpa kemampuan berkomunikasi dan mengelola emosi yang baik, seseorang kemungkinan dapat menjadi pelaku perundungan dengan tindakan agresif.
Penyebab perundungan harus dikenali dan dicegah sejak dini agar tidak ada orang yang menjadi pelaku atau korban. Apabila kondisi ini terjadi padamu, jangan takut mendatangi psikolog untuk mengatasi dampak perundungan. (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Cegah Perundungan, Legislator: Stop Normalisasi Kekerasan, Termasuk yang Dibungkus Candaan

Parents Tinggal di Jakbar Wajib Tahu, 4 Puskesmas Buka Layanan Psikologis Klinik Anak Korban Bully

Viral, Remaja Putri Dipukuli Pelaku dan Teman-Temannya di Tambora Gara-Gara Rebutan Pacar

Cegah Bullying dan Pelecehan, Dewan NasDem Minta Disdik Pemasangan CCTV Pintar di Sekolah

Bukan Diberi Pendampingan, 2 Korban Selamat Pesawat Jeju Air Malah Dihujat Netizen Korsel

6 Faktor Penyebab Anak Jadi Bully, Orangtua dan Guru Wajib Tahu Nih

Disdik DKI Beri Pendampingan Psikologi Korban Bullying di SMAN 70 Jakarta

Parents, Penting Lakukan Hal ini ketika Anak Jadi Korban Perundungan

Waspada Cyberbullying, Begini 5 Cara Menghentikannya

Lewis Hamilton Ungkap Pernah Depresi karena Bullying di Sekolah
