Mengabadikan Patah Hati di Museum of Broken Relationships


Museum ini memiliki ribuan barang, beberapa biasa, beberapa aneh, masing-masing menjadi lambang dari romansa yang memudar. (Foto: YouTube/Great Big Story)
MerahPutih.com - Di dunia ini, orang mungkin terobsesi dengan cinta dan kasih sayang. Orang ingin merasakan keduanya sampai menyimpan semua hal terkait itu untuk menjadi kenangan. Misalnya memorabilia orang-orang tercinta dan tersayang.
Namun bagaimana dengan memori patah hati? Kebanyakan orang tak ingin menyimpan atau mengenang pengalaman itu. Pengecualian di Zagreb, Kroasia. Di sini ada museum yang mengumpulkan benda-benda dari cinta atau hubungan yang kandas. Namanya Museum of Broken Relationships.
Museum ini didirikan oleh Olinka Vištica & Dražen Grubiši? pada 2006. Museum terletak di sebuah jalan terpencil dekat dengan alun-alun utama Zagreb, tempat pertemuan favorit para kekasih dan teman-teman selama puluhan tahun.
Museum ini memiliki ribuan barang, beberapa biasa, beberapa aneh, masing-masing menjadi lambang dari romansa yang memudar.
"Bukan benda-bendanya, tetapi cerita-cerita yang menarik, menginspirasi, dan emosional," kata Drazen Grubisic, salah satu pendiri museum, seperti dikutip Reuters (14/2).
Baca juga:
Museum Patah Hati Bandung, Tempat Estetik untuk Lupakan Mantan
Menurut Drazen, meski isinya benda-benda patah hati, museum ini adalah museum tentang cinta. "Mungkin kita hanya memiliki pandangan yang berbeda tentang cinta ketika itu berakhir."
Seorang veteran perang Kroasia menyumbangkan kaki palsu sebagai kenangan dari hubungannya dengan seorang pekerja kementerian pertahanan yang ia temui selama perawatannya. Kaki itu bertahan lebih lama daripada hubungan tersebut.
Seorang perempuan Turki menyumbangkan sebuah gaun pengantin yang tidak pernah ia pakai karena calon suaminya meninggal sebulan sebelum upacara pernikahan.
Seseorang memberikan sebuah kapak yang digunakannya untuk memotong perabotan mantan pacarnya. Orang lain menyumbangkan koreng dari kecelakaan motor kekasihnya yang berusia 27 tahun.
Orang tersebut, seorang ahli biologi, pernah bertanya-tanya apakah mereka bisa menggunakannya untuk mengkloning orang yang mereka cintai.
"Keinginan untuk mengkloning pasangan saya dari waktu itu tidak ada lagi," kata orang tersebut dalam sebuah posting di situs web museum.
Sebuah buku karya hipnoterapis Inggris Paul McKenna yang berjudul I Can Make You Thin termasuk di antara barang-barang yang dipajang di museum, disumbangkan oleh seorang perempuan yang menerimanya dari pasangannya.
"Jangan membeli buku ini dan memberikannya kepada orang yang kamu cintai, jika ingin hubunganmu bertahan lama," kata Grubisic. (dru)
Baca juga:
MahakaX Hadirkan Instalasi New Media dalam Museum Patah Hati
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
