Kesehatan

Melihat Foto Lama Ternyata Bisa Bikin Kita Bahagia

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 02 November 2020
Melihat Foto Lama Ternyata Bisa Bikin Kita Bahagia

Melihat foto lama meningkatkan dopamin dalam tubuhmu. (Foto: Unsplash/Laura Fuhrman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU punya album foto di rumah? Coba deh untuk buka kembali dan lihat bagaimana kamu di masa lalu. Sekadar melihat foto-foto laman ternyata menjadi bentuk perawatan diri yang sangat bermanfaat.

Dengan melihat cetakan foto hitam-putih, kamu akan meluangkatn waktu sejenak untuk mensyukuri waktu-waktu yang sudah kamu lewati.

Mengutip laman Metro, sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Cewe Photoworld menemukan bahwa melihat kembali foto-foto lama membuat 56 persen dari kita merasa bahagia. Sedangkan 30 persen membuat kita merasa lebih rileks.

Faktanya, orang-orang yang disurveri mengatakan membolak-balik foto lama lebih santai daripada meditasi atau mendengarkan podcast. Seorang psikolog Jo Hemmings juga mengatakan demikian.

Baca juga:

Bernostalgia, Bikin Bahagia atau Sedih?

Melihat Foto Lama Ternyata Bisa Bikin Kita Bahagia
Syukuri apa yang sudah kamu capai sampai saat ini. (Foto: Unsplash/BBH Singapore)

“Meluangkan waktu untuk melihat kembali kenangan berharga kita bisa sangat bermanfaat bagi kesejahteraan mental kita karena membangkitkan perasaan positif dan bahagia,” ujar Hemmings.

Saat kamu mengulas foto di ponsel pintar, maka tidak hanya membangu ingatanmu sembari berbincang bersama keluarga atau teman, tetapi juga memicu emosi primer dan positif seperti kegembiraan dan cinta.

Aoife, seorang penulis dari Bristol, setuju bahwa ada sesuatu yang unik ketika melihat foto-foto lama. Ia mengatakan dengan mengunggah foto throwback membantunya merasa lebih positif tentang masa depan.

“Saya adalah seseorang yang senang menghabiskan waktu di luar ruangan. Saya suka berada di atas gunung atau di hutan, itu membuat saya merasa hidup, menjernihkan pikiran, meningkatkan suasana hati, dan membuat saya bahagia,” ujar Aofie.

Baca juga:

Membawa Nostalgia, Simak Evolusi Controller Playstation dari Masa ke Masa

“Saya tidak bisa pergi berpetualang sekarang, tapi saya punya foto petualangan masa lalu dan foto-foto itu mengembalikan kenangan dengan sangat jelas,” lanjutnya.

Menurut Hemmings, hal ini menciptakan gelembung emosional, respons otomati untuk kembali ke momen yang kamu lihat dan itu menyatu dengan ingatan kita yang lebih luas tentang peristiwa yang tidak terpotret.

Kamu mungkin bisa mencoba melakukannydan akan mengingat cerita-cerita lucu pada momen tertentu. Saat melihat foto liburan bersama rekan misalnya. Akan terlintas di benak bagaimana saat kamu mempersiapkan perlengkapan liburan, berdebat sejenak terkait lokasi yang ingin dikunjungi, sampai vibes dari tempat tersebut.

Perpaduan emosi itu merangsang oksitosin, hormon yang mendorong perasaan cinta dan ikatan serta memperkuat memori sosial di otak. Selain itu juga akan merangsang dopamin yang dikenal sebagai hormon perasaan baik. (and)

Baca juga:

Terngiang-Ngiang Lagu Nostalgia Bersama Mantan? Bernyanyilah!

#Kesehatan #Nostalgia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan